Cianjur – Polres Cianjur, Jawa Barat tidak merekomendasikan jalur Puncak 2 sebagai perlintasan mudik Lebaran tahun ini dari dan ke wilayah Jabodetabek.
Kapolres Cianjur AKBP Soliyah menyebutkan, kondisi jalan tersebut rusak dan cukup rawan karena tidak ada rambu lalu lintas terutama penerangan jalan.
"Kita tidak merekomendasikan jalur Puncak 2 untuk mudik mengingat kondisinya tidak layak, rawan kecelakaan. Jadi sebaiknya pemudik tidak menggunakan jalur ini," kata Soliyah di Mapolres Cianjur, Selasa 28 Mei 2019.
Jalur lain yang bisa digunakan pemudik, yaitu akses puncak atau jalan raya Cipanas sebagai jalur utama dan jalan Jonggol sebagai jalur alternatif.
Namun, pemudik yang menggunakan jalur Jonggol untuk berhati-hati karena di jalur tersebut juga masih minim rambu dan juga sarana penerangan jalan.
"Terkait minimnya fasilitas di jalur itu, sebenarnya kami sejak musim mudik Lebaran tahun lalu telah meminta Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk melakukan penambahan rambu, terutama penerangan jalan. Tapi memang belum ada respons, karena itu kami sudah masukkan lagi agar segera ditambah rambu-rambu dan penerangan jalan," pungkasnya.
Sebelumnya, Senin 27 Mei 2019, Kepala Bidang Lalulintas Dinas Perhubungan Kabupaten Cianjur Joni menyebutkan bahwa kondisi jalur Jonggol minim PJU atau penerangan jalan umum kendati kondisi jalan saat ini diakuinya sudah bagus.
Karena itu, menghadapi arus mudik Lebaran tahun ini, pihaknya coba memanfaatkan tiang-tiang penerangan jalan umum solar cell atau panel surya yang sudah tidak berfungsi yang ada di sepanjang jalur tersebut.
"Kita sudah survei ke lokasi ternyata di sana ada tiang-tiang PJU solar cell yang sudah tidak aktif lagi," tutur Joni.
Pihaknya pun akan coba memfungsikan kembali fasilitas penerangan tersebut dengan cara mengkonvensionalkannya untuk meminimalisir tingkat kerawanan saat arus mudik tiba.
"Kita pasangi kabel, pakai meteran Kwh dan bayarnya ke Cianjur (Pemkab Cianjur). Sedang kita kerjakan. Lumayan, itu ada sebelas tiang," imbuhnya.[]
Baca juga: