Tanah Datar - Sumatera Barat atau yang dikenal dengan sebutan Ranang Minang, tak hanya terkenal akan tempat-tempat wisatanya yang eksostis, tapi juga kulinernya. Tiap-tiap kawasan wisata memiliki ciri khas kuliner dengan cita rasa yang enak. Sebut saja Kabupaten Tanah Datar yang terkenal dengan Danau Singkarak. Pangek Simawang merupakan salah satu kuliner dengan cita rasa khas yang dimiliki Kabupaten Tanah Datar. Orang bilang belum afdol, kalau jalan-jalan ke Danau Singkarak tidak mencicipi Pangek Simawang.
Salah satu tempat yang memiliki aneka kuliner di Provinsi Sumatera Barat adalah pinggiran Danau Singkarak. Di objek wisata ini tersedia makanan yang punya rasa khas seperti Pangek Simawang, katupek pitalah, gulai pensi dan lain-lain.
Pangek Simawang memakai bahan baku ikan sasau atau ikan bilih yang merupakan endemik Danau Singkarak dan telur ikan merupakan kuliner dengan cita rasa yang khas sehingga tak rugi rasanya bila mencicipinya. Makanan yang kaya akan bumbu dan rempah ini sangat digemari masyarakat setempat bahkan ada yang datang dari daerah lain hanya untuk mencari dan menikmati kuliner ini.
Diolah dengan bumbu gulai biasa seperti cabe merah, bawang merah dan putih, ketumbar, asam kandis dan berbagai rempah lain ini akan menghasilkan cita rasa pedas asam dan daging ikannya juga empuk. Seiring perkembangan zaman yang menyiapkan makanan siap saji, kuliner tradisional mulai ditinggalkan, bahkan tidak diwariskan lagi ke anak cucu.
Untuk melestarikan kuliner tersebut, Ketua Gerakan Organisasi Wanita (GOW) Tanah Datar, Retri Zuldafri beberapa hari yang lalu mengadakan pelatihan memasak Pangek Simawang bersama gabungan organisasi wanita di Tanah Datar. Sebanyak 22 organisasi wanita yang tergabung dalam GOW Tanah Datar bidang ekonomi dan koperasi berkesempatan belajar memasak pangek tersebut yang diadakan di Nagari Simawang, Kecamatan Rambatan.
"Pangek Simawang adalah kuliner lokal Tanah Datar yang memiliki cita rasa yang khas dan harus dilestarikan," kata Retri Zuldafri Darma di Batusangkar Minggu, 3 Desember 2019.
Retri mengatakan saat ini makanan khas tradisional sudah mulai tergerus dengan makanan olahan lainnya, sehingga generasi penerus sudah banyak yang tidak mengenal lagi. Ia berharap pangek ikan sasau tersebut menjadi salah satu masakan andalan di daerah setempat yang harus dilestarikan. "Kepada ibu-ibu rumah tangga agar mempertahankan dan mengenalkan kembali kuliner ini di tengah keluarga sehingga anak kita mengenal jenisnya dan hingga kuliner itu tetap lestari," katanya.
- Baca Juga: Potensi Bisnis Nasi Ka Baka, Ikon Kuliner Padang Panjang
- Lima Kuliner Minangkabau Kampung Halaman Nadiem Makarim