Jadi Korban Tewas Penembakan di Selandia Baru, Ini Pernyataan Keluarga Lilik Abdul Hamid

Pihak keluarga Almarhum Lilik Abdul Hamid mengaku masih terpukul dengan datangnya kabar duka ini.
Umat muslim melakukan aksi solidaritas dan doa bersama terhadap korban penembakan Selandia Baru di kawasan Bundaran Gladak Solo, Jawa Tengah, Sabtu (16/3/2019). Solidaritas tersebut sebagai bentuk keprihatinan atas aksi terorisme penembakan di dua masjid kota Christchurch pada Jumat (15/3). (Foto: Antara/Maulana Surya)

Jakarta, (Tagar 16/3/2019) - Warga Negara Indonesia (WNI)  korban aksi teror di Christchurc, Selandia Baru, Muhammad Abdul Hamid alias Lilik Abdul Hamid, dipastikan meninggal dunia, setelah sebelumnya dilaporkan hilang.

“KBRI Wellington menerima kabar pukul 22.10 bahwa WNI a.n. Bapak Lilik Abdul Hamid (Pak Lilik) yang sebelumnya dilaporkan hilang saat ini telah dikonfirmasi menjadi salah satu korban meninggal dunia dalam peristiwa penembakan di Christchurch,” demikian rilis resmi KBRI Wellington yang diterima Tagar News, Sabtu (16/3) Pukul 19.26 WIB.

Saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, pihak keluarga Almarhum Lilik Abdul Hamid mengaku masih terpukul dengan datangnya kabar duka ini.

Rita, kakak sepupu korban, mengatakan menyerahkan sepenuhnya kepada Kemenlu.

“Iya itu kakak sepupu saya (Lilik Abdul Hamid). Untuk sementara kita serahkan ke Kemenlu,” ucapnya.

Baca Juga: Iblis di Selandia Baru, Iblis di Mana-mana

Lebih lanjut kata Rita, pihak keluarga akan berdiskusi lebih lanjut untuk segala kemungkinan, termasuk dalam hal pemulangan jenazah almarhum Lilik ke Indonesia.

“Mohon maaf, kita pihak keluarga masih harus banyak yang harus kami diskusikan di dalam keluarga,” sambungnya.

Untuk itu, Rita berharap, agar istri dan putra yang ditinggalkan Almarhum Lilik Abdul Hamid dapat diberi kekuatan dalam menghadapi musibah yang luar biasa besarnya.

“Terima kasih untuk doanya. Semoga dimudahkan segala urusan. Semoga istri dan ananda putra almarhum diberi kekuatan dalam menghadapi cobaan yang luar biasa ini,” kata Rita dalam pesan singkat yang diterima Tagar News Pukul 19.52 WIB.

Duta Besar RI Tantowi Yahya, bersama masyarakat Indonesia di Christchurch, telah mengunjungi kediaman keluarga Lilik di sana untuk memberikan support langsung terhadap keluarga korban.

Selain itu, Tantowi juga telah meninjau langsung ke lokasi penembakan di Masjid Al-Noor, dan melakukan doa bersama masyarakat di taman Hagley Park.

Sebelumnya, Duta Besar RI dan tim konsuler KBRI Wellington juga telah menjenguk WNI yang menjadi korban penembakan, yaitu Zulfirman Syah di RS Christchurch Public Hospital.

Diketahui, Zulfirman saat ini telah menjalani multiple operations dan masih terus mendapatkan perawatan medis dari pihak RS setempat. Sementara itu, kondisi anak Zulfirman Syah yang terkena sasaran tembak, saat ini diketahui sudah dalam kondisi stabil.

KBRI Wellington terus melakukan koordinasi dengan Kementerian Luar Negeri RI, khususnya Direktorat Perlindungan WNI dan BHI, untuk memfasilitasi rencana kedatangan anggota keluarga dari Indonesia yang ingin mengunjungi WNI yang terkena dampak peristiwa penembakan di Christchurch, Selandia Baru.

KBRI Wellington juga telah membentuk posko sementara pascaperistiwa penembakan, yang beroperasional selama 24 jam, terhitung sejak hari Jum’at, 15 Maret 2019.

Posko ini didirikan untuk memantau perkembangan situasi dan membantu WNI yang membutuhkan bantuan terkait teror penembakan di Christchurch. 

Sejauh ini dilaporkan terdapat sekitar 7 WNI yang berada di kedua masjid saat terjadi penembakan. 4 orang dilaporkan selamat dalam kasus terror ini, sementara 2 korban lain mengalami luka yang saat ini masih dalam perawatan di rumah sakit, sementara 1 orang dinyatakan meninggal dunia.

Seorang tersangka pelaku penembakan, Brenton Harrison Tarrant, warga negara Australia, telah dituntut di Pengadilan Distrik Christchurch, Selandia Baru, atas tuduhan pembunuhan.

Kepolisian Selandia Baru, saat ini masih masih menutup masjid di seluruh wilayah negara tersebut hingga keadaan dipastikan kondusif kembali. []

Berita terkait
0
Presiden Jokowi Minta ke Putin Jaminan Keamanan Jalur Ekspor Pangan Ukraina
Kepala Negara tegaskan dukungan terhadap upaya PBB untuk mereintegrasi komoditas pangan Rusia dan Ukraina ke dalam rantai pasok global