Jadi Katalisator Transisi Energi dan Ekonomi Kerakyatan, Komisi VI Dukung Peran EMI di PLN Grup

Komisi VI DPR RI mendukung langkah bergabungnya PT Energy Management Indonesia (EMI) ke PLN Grup. Simak ulasannya.
Jadi Katalisator Transisi Energi dan Ekonomi Kerakyatan, Komisi VI Dukung Peran EMI di PLN Grup. (Foto: Tagar/PLN)

TAGAR.id, Jakarta - Komisi VI DPR RI mendukung langkah bergabungnya PT Energy Management Indonesia (EMI) ke PLN Grup. Langkah transformasi ini sejalan dengan agenda transisi energi Indonesia di mana PLN dan EMI menjadi leading energy services company dalam penurunan emisi karbon.

Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Mohamad Hekal menilai dalam mencapai target Net Zero Emission (NZE) di 2060 PLN membutuhkan kekuatan dan strategi yang matang untuk bisa mencapai target tersebut. Dengan bergabungnya EMI ke PLN menjadi tambahan kekuatan bagi PLN.

"Saya lihat target NZE ini kan tinggi. Target penurunan emisi karbon ini juga tinggi. Saya rasa ini menjadi tugas EMI untuk membantu PLN dalam menyusun strategi mengurangi emisi karbon ini," ujar Hekal dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi VI DPR RI, Rabu, 15 Februari 2023. 


Ini merupakan kekuatan rakyat. Lewat pengembangan biomassa ini bisa membuka lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat dan mendorong perekonomian rakyat.


Anggota Komisi VI DPR RI Evita Nursanty menilai dengan bergabungnya EMI ke PLN Grup mampu menguatkan peran PLN dalam transisi energi. Ke depan aksi korporasi ini juga di satu sisi mampu menguatkan EMI sebagai BUMN.

"Saya menyambut baik terkait bergabungnya EMI ke PLN. Dengan akuisisi ini menjadi semangat baru juga bagi EMI ke depannya," ujar Evita.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menjelaskan EMI resmi bergabung menjadi bagian PLN Grup melalui PP Nomer 65 Tahun 2021 Pada 4 Mei 2021 silam. Hal ini merupakan amanah Kementerian BUMN untuk bisa mencapai target nasional dalam mendukung penurunan emisi karbon.

Program strategis EMI menjadi energy services company pada tahun 2023. Selain sebagai solusi konservasi energi dan lingkungan, EMI juga siap menjadi solusi pengembangan EBT dan infrastruktur green.

Secara spesifik, Darmawan menjelaskan PLN saat ini sedang melakukan teknologi co-firing di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU). Nantinya, rantai pasok kebutuhan bahan baku co-firing ini juga akan dilakukan oleh EMI.

"Kami butuh 10 juta ton biomassa per tahun untuk co-firing ini. Untuk itu, nantinya EMI akan menjadi leader dalam pengembangan ekosistem biomassa. EMI melakukan kajian, survei bahkan sampai pembibitan suplai biomassa ini," ujar Darmawan.

Darmawan menjelaskan melalui teknologi co-firing ini bukan hanya untuk agenda transisi energi saja. Melalui pengembangan biomassa ini juga mendorong ekonomi kerakyatan dalam mengelola supply biomassa.

"Ini merupakan kekuatan rakyat. Lewat pengembangan biomassa ini bisa membuka lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat dan mendorong perekonomian rakyat," pungkas Darmawan. []

Berita terkait
Mantap! PLN Cetak Pendapatan Usaha Sebesar Rp 455 Triliun di 2022
PT PLN (Persero) mencetak pendapatan usaha sebesar Rp 455 triliun pada tahun 2022. Pendapatan usaha ini berdasarkan laporan keuangan.
Komisi VI DPR RI Apresiasi Peningkatan Pelayanan Pelanggan Lewat PLN Mobile
Komisi VI DPR RI mengapresiasi kinerja PT PLN (Persero) dalam meningkatkan pelayanan pelanggan melalui PLN Mobile. Simak ulasannya sebagai berikut.
Catatkan Keuangan Positif di Tengah Ketidakpastian Global, Komisi VI DPR RI Apresiasi Kinerja Keuangan PLN Tahun 2022
Komisi VI DPR RI mengapresiasi PT PLN (Persero) yang mempu mencetak kinerja keuangan optimal pada tahun 2022. Simak ulasannya berikut ini.