Jack Ma Hilang dari Ranah Publik Picu Spekulasi Soal China

Menghilangnya Jack Ma dari hadapan publik sejak Oktober 2020 memicu berbagai spekulasi, terutama di media sosial, yang dikaitkan dengan bisnisnya
Pendiri grup Alibaba, Jack Ma, tiba di sebuah KTT di Paris, 15 Mei 2019. (Foto: voaindonesia.com/AP)

Jakarta - Jack Ma, pendiri kerajaan bisnis Alibaba, menghilang dari hadapan publik sejak dua bulan terakhir memicu spekulasi di media sosial terkait keberadaannya di tengah kerasnya peraturan China terhadap kerajaan bisnisnya. Jack Ma terlihat absen pada episode terakhir acara TV, Oktober 2020, Ma seharusnya tampil sebagai juri.

Kantor Berita Reuters, Rabu, 5 Januari 2021, mengatakan pengusaha terkenal China itu tidak muncul di hadapan publik sejak penampilan terakhir Oktober 2020 di Shanghai. Saat itu dalam pidatonya, Ma, mengecam sistem regulasi China, yang mengakibatkan penangguhan penawaran saham perdana (initial public offering/IPO) senilai 37 miliar dolar AS dari anak usaha Alibaba, Ant Group.

Laporan Financial Times pada hari Jumat, 1 Januari 2021, bahwa posisi Ma sebagai juri di episode terakhir pada bulan November 2020 dari acara permainan untuk wirausahawan “Pahlawan Bisnis Afrika” Ma juga diganti.

Seorang juru bicara Alibaba mengatakan kepada Reuters pada hari Senin, 3 Januari 2021, bahwa perubahan itu karena masalah penjadwalan, tapi menolak memberikan komentar lebih lanjut.

Meskipun liputan berita tentang ketidakhadiran Ma di hadapan publik memicu spekulasi di Twitter, yang diblokir di China, tetapi topik tersebut ternyata tidak menjadi trending topic di media sosial China daratan, di mana topik sensitif harus tunduk pada sensor.

Regulator China memusatkan perhatian pada bisnis Ma sejak pidatonya pada bulan Oktober 2022, termasuk melakukan penyelidikan antitrust ke Alibaba dan memerintahkan Ant Group untuk mengubah skema pinjaman dan bisnis keuangan konsumen lainnya, termasuk pembentukan perusahaan induk terpisah untuk memenuhi persyaratan modal.

"Saya pikir dia telah disuruh untuk diam," kata Duncan Clark, ketua konsultan teknologi BDA China yang berbasis di Beijing. “Ini adalah situasi yang cukup unik, lebih terkait dengan skala Ant dan kepekaan terhadap regulasi keuangan,” katanya.

Saham Alibaba yang terdaftar di Hong Kong turun 2,15% pada hari Senin, 3 Januari 2021(ah/au)/voaindonesia.com. []

Berita terkait
Kritik Kebijakan Xi Jinping, Pendiri Alibaba Jack Ma Hilang
Jack Ma dilaporkan hilang setelah melontarkan kritis tajam terhadap kebijakan sistem keuangan di negara China pimpinan Presiden Xi Jinping.
IPO Ant Group Tertunda, Jack Ma Rugi Rp 37,3 Triliun
Miliader China mengalami kerugian hingga Rp 37,3 triliun lantar otoritas menunda IPO Ant Group, afiliasi Alibaba.
Ibarat Gula, IPO Perusahaan Jack Ma, Ant Diburu Investor Ritel
Investor ritel ramai-ramai memburu saham penawaran umum perdana (IPO) Ant Group, perusahaan fintech milik miliader China, Jack Ma.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.