Isu Terkait Myanmar Perkuat Perpecahan ASEAN

Upaya PM Kamboja, Hun Sen, agar Myanmar kembali diterima ASEAN perkuat perpecahan dalam kelompok politik dan ekonomi itu
PM Kamboja Hun Sen (kiri) bertemu pemimpin Myanmar Jenderal Min Aung Hlaing di Naypyitaw, Myanmar, 7 Januari 2022 lalu (Foto: Dok/voaindonesia.com/AP)

Jakarta – Upaya Perdana Menteri Kamboja, Hun Sen, agar Myanmar kembali diterima Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) telah memperkuat perpecahan dalam kelompok politik dan ekonomi itu, antara pemerintah-pemerintah daratan yang otoriter dan negara-negara maritim (kepulauan) yang demokratis, kata para analis.

Mereka berpendapat perbedaan-perbedaan itu bisa membayangi Retret Menteri-Menteri Luar Negeri di Siem Reap pekan ini, ketika 10 anggota ASEAN diperkirakan akan menghilangkan perbedaan mereka dan menetapkan agenda untuk tahun depan. Kamboja memegang jabatan bergilir ketua ASEAN.

Isu-isu mulai dari Laut China Selatan yang disengketakan hingga Quad (Quadrilateral Security Dialogue yaitu Amerika Serikat/AS, Jepang, Australia dan India)–aliansi Barat untuk menahan ekspansionisme China– menjadi agenda utama, di samping pemulihan ekonomi pascapandemi, diterimanya Timor Timur sebagai anggota, dan diakhirinya kekerasan pascakudeta di Myanmar. Tetapi, menurut analis, perpecahan yang ada dan meletus dalam pembersihan etnis dan dugaan genosida oleh militer Myanmar terhadap Muslim Rohingya pada 2017 telah melebar sejak kudeta 1 Februari 2021 dan menjadi jelas sejak lawatan Hun Sen ke Naypyidaw.

bendera asean di klBendera ASEAN di ruang rapat di Kuala Lumpur, Malaysia, 28 Oktober 2021 (Foto: voaindonesia.com - REUTERS/Lim Huey Teng).

Daratan Asia Tenggara didominasi penganut Budha dan dikuasai atau sangat dipengaruhi militer. Sedangkan semenanjung Melayu dan ribuan pulau yang membentang di seluruh Indonesia dan Filipina umumnya demokratis, menganut Islam dan Kristen.

Menurut analis, telah terbentuk troika yang terdiri dari Indonesia, Malaysia dan Brunei. Ketiganya sama-sama bersimpati agama dengan Muslim Rohingya dan menentang junta Myanmar masuk ASEAN setelah melarangnya menghadiri KTT ASEAN sebagai tanggapan atas kudeta.

ASEAN dibentuk pada 1967, awalnya sebagai benteng melawan komunisme di tengah Perang Vietnam. ASEAN kemudian berkembang menjadi blok perdagangan. Dalam puluhan tahun ini, kebijakannya untuk tidak mencampuri urusan dalam negeri tetangga memungkinkannya menunjukkan solidaritas (ka/lt)/voaindonesia.com. []

ASEAN Tolak Lobi China Agar Myanmar Gabung dalam KTT

KTT ASEAN Tanpa Perwakilan Junta Militer Myanmar

ASEAN Sepakat Tak Mengundang Junta Militer Myanmar ke KTT

Strategi ASEAN Hadapi Junta Militer Myanmar Runtuh Berserakan

Berita terkait
Pemberontak Rakhine Bentrok dengan Pasukan Junta Militer Myanmar
Kelompok pemberontak Myanmar, 7 Februari 2022, mengatakan pasukan junta militer menyerang pejuangnya
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.