Istana Tanggapi Jokowi Bangun 'Geng Solo' di Polri

Istana merespons tudingan Presiden Jokowi membangun Geng Solo di dalam internal Polri.
Presiden Joko Widodo membacakan pidato pada peringatan Hari Bhayangkara ke-72 di Istora Senayan, Jakarta, 11 Juli 2018. (Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden)

Jakarta - Istana merespons tudingan Indonesia Police Watch (IPW) kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) membangun 'Geng Solo' di dalam internal Polri seiring diangkatnya Irjen Pol Nana Sudjana menjadi Kapolda Metro Jaya.

Yang bersangkutan tuh memiliki kapasitas untuk bekerja memiliki loyality untuk bekerja, baik loyalitas kepada atasannya maupun loyalitas kepada organisasi dan loyalitas kepada negara.

Menurut Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko pemilihan itu berdasarkan track record atau prestasi yang telah didulang oleh Irjen Pol Nana.

"Gini, seperti saya menjadi panglima, saya mengenali orang-orang yang dulu pernah bekerja dengan saya dan memiliki prestasi yang baik. Sehingga pada saat jadi panglima mereka-mereka ini bisa saya tunjuk sebagai asisten saya," ucap Moeldoko di Kantor KSP, Senin, 23 Desember 2019.

Eks Panglima TNI ini menuturkan Jokowi selalu memilih dengan penuh pertimbangan. Baginya, penunjukan para petinggi kepolisian berdasarkan kapabilitas dan loyalitas sosok tersebut terhadap institusi terkait.

"Tidak mungkin sebuah jabatan yang sangat strategis itu dipertaruhkan sembarangan, enggak mungkin pasti ada sebuah pertimbangan kalkulasi-kalkulasi yang menunjukkan bahwa yang bersangkutan tuh memiliki kapasitas untuk bekerja memiliki loyality untuk bekerja, baik loyalitas kepada atasannya maupun loyalitas kepada organisasi dan loyalitas kepada negara," kata Moeldoko.

Sebelumnya Ketua Presidium IPW Neta S Pane mengatakan Jokowi sedang memperlihatkan sikap untuk menonjolkan 'Geng Solo' di jajaran pimpinan kepolisian.

Hal tersebut diungkapkan Neta merespons dipilihnya Kapolda Nusa Tenggara Barat Irjen Pol Nana Sudjana menjabat sebagai Kapolda Metro Jaya yang baru.

"Prestasi Nana relatif biasa dan tidak ada yang menonjol," kata Neta melalui keterangan resminya, Sabtu, 21 Desember 2019.

"Tampil Nana sebagai Kapolda Metro menunjukkan Jokowi semakin hendak menonjolkan 'Geng Solo' di Polri," tuturnya.

Nana diketahui merupakan Kapolresta Solo saat Jokowi masih menjabat sebagai Wali Kota Surakarta. 

Neta menjabarkan bukan hanya Nana yang mendapat promosi dalam institusi Bhayangkara tersebut. Beberapa tokoh lainnya yang melejit setelah sempat menjabat sebagai Kapolresta Solo. Neta menyebut Brigjen Pol Ahmad Lutfi langsung mendapat promosi sebagai Wakapolda Jawa Tengah, dan Irjen Pol Listyo Sigit Prabowo sebagai Kabareskrim. Nama terakhir, juga sempat menjabat sebagai ajudan Jokowi.

Berita terkait
PDIP Respons Jokowi-Ahok Reuni dan Ngobrol Serius
PDIP menanggapi momen Presiden Jokowi reuni bersama Ahok. Kedunya juga sempat terlihat ngobrol serius.
Ngabalin Ungkap Rahasia Restu Jokowi untuk Gibran
Ali Mochtar Ngabalin mengungkap perihal pencalonan Gibran Rakabuming menjadi Wali Kota Surakarta, hal yang tidak pernah dibicarakan dengan Jokowi.
Jokowi akan Bangun Pusat Riset Wadah Ribuan Peneliti
Presiden Jokowi akan membangun pusat riset dan inovasi. Tenaga ahli diperkirakan puluhan ribu peneliti. Di mana Jokowi akan membangun?
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.