Isidro Baldenegro Lopez, Pahlawan Lingkungan dari Meksiko

Ia tumbuh besar di Coloradas de la Virgen di lereng pegunungan Sierra Madre, hutannya lebat, pegunungan bergerigi dan bersalju, ngarainya sangat luas dan dalam.
Isidro Baldenegro Lopez saat menerima Goldman Environmental Prize 2005 di San Fransisco, 15 April 2005. (Foto: Istimewa)

Jakarta, (Tagar 19/3/2018) – Isidro Baldenegro Lopez seorang petani, pemimpin masyarakat asli Tarahumara di Meksiko, juga seorang aktivis lingkungan yang berjuang melawan penebangan liar di wilayahnya.

Ia lahir 18 Maret 1966 di tanah leluhurnya, Coloradas de la Virgen di lereng pegunungan Sierra Madre, sebuah wilayah yang dikenal dengan keanekaragaman hayati, hutannya lebat, pegunungan bergerigi dan bersalju, ngarainya sangat luas dan dalam.

Baca juga: Mengenal Kartunis Jerman Erich Ohser

[caption id="attachment_49860" align="alignnone" width="712"] Kemarin 18 Maret 2018 Google Doodle memperingati ulang tahun ke-52 Isidro Baldenegro Lopez[/caption]

Saat Peluru Menerjang Ayahnya

Dua dekade sebelumnya di tempat yang sama, tepatnya tahun 1986 saat itu Baldenegro berusia 19 tahun, ia sedang berbicara dengan ayahnya, Julio Baldenegro, saat tembakan senapan bertenaga tinggi diletuskan dari arah hutan, menerjang ayahnya, membuat ayahnya kehilangan nyawa.

Ia tahu alasan penembakan tersebut, ayahnya telah memimpin demonstrasi menentang orang-orang Meksiko yang berpengaruh, yang mengambil uang secara tidak adil dari penebangan tanah kolektif yang juga dimiliki Tarahumara.

Baldenegro memutuskan untuk terus mempertahankan apa yang dia yakini sebagai bukit suci bagi komunitasnya, ekosistemnya di Sierra Madre di mana komunitasnya telah tinggal selama ratusan tahun. Dia mengorganisir aksi damai dan perlawanan tanpa kekerasan dalam menghadapi pembalakan liar dan kejahatan terorganisir.

Tahun 1993 ia mendirikan sebuah lembaga swadaya masyarakat untuk mencegah deforestasi, melawan orang-orang kuat lokal yang bersekutu dengan pedagang obat bius dan penebang kayu. Ia mengorganisir pawai dan blokade komunitas yang menyebabkan ditutupnya sementara penebangan oleh pemerintah pada tahun 2002.

Pada tahun 2003 ia mengorganisir sebuah demonstrasi dengan istri aktivis pembunuhan yang menyebabkan pelarangan penebangan oleh pengadilan.

Ditangkap dengan Tuduhan Palsu

Tahun 2003 pula Baldenegro ditangkap dan dipenjara karena tuduhan palsu atas senjata dan kepemilikan obat-obatan terlarang. Amnesti Internasional turun tangan membantunya, 15 bulan kemudian Lopez dibebaskan dari semua tuduhan.

Tahun 2005 Lopez dianugerahi penghargaan lingkungan Goldman atas usaha tanpa kekerasannya untuk mempertahankan hutan tua dari penebangan yang menghancurkan.

Presiden Goldman Environmental Foundation mengatakan, "Kerja keras Baldenegro yang mengerahkan demonstrasi damai melawan penebangan liar di pegunungan Sierra Madre membantu melindungi hutan, tanah dan hak rakyatnya. Dia adalah seorang pemimpin yang tak kenal takut dan sumber inspirasi bagi banyak orang yang berjuang untuk melindungi lingkungan kita dan masyarakat adat."

Ditembak seperti Ayahnya

Kekerasan di wilayah tempat tinggal Baldenegro semakin meningkat sejak kampanye pemerintah melawan kartel narkoba dimulai pada akhir tahun 2006. Banyak dari Tarahumara termasuk Baldenegro dan keluarganya dipaksa meninggalkan komunitas mereka sebelum ancaman orang-orang bersenjata datang untuk membersihkan hutan dan menanam ganja di lereng pegunungan yang gundul.

Pada Minggu 15 Januari 2017 Baldenegro mengunjungi pamannya di tanah kelahirannya itu. Saat berada di rumah pamannya pada sore hari seseorang yang belakangan diketahui bernama Romero Rubio Martinez muncul, menarik sebuah pistol, melepaskan enam tembakan dan melarikan diri. Baldenegro meninggal beberapa jam kemudian.

Kerabatnya mengatakan bahwa pembunuhannya terkait dengan pembunuhan dan serangan lain terhadap penduduk asli yang menentang penebangan di wilayah tersebut.

Direktur Amnesti Internasional untuk Amerika, Erika Guevara Rosas mengatakan, "Pembunuhan Isidro Baldenegro Lopez adalah ilustrasi tragis dari banyak bahaya bahwa orang-orang yang mengabdikan hidupnya untuk membela hak asasi manusia di Amerika Latin menderita."

Kematian Lopez terjadi beberapa bulan setelah Berta Caceres, yang juga memenangkan Goldman Environmental Prize, dibunuh.

Global Witness sebuah organisasi yang berusaha mengekspos korupsi dan pelecehan lingkungan mengatakan, 2015 adalah tahun yang paling mematikan dalam catatan, dengan alasan “pembunuhan terhadap pembela tanah dan lingkungan, orang-orang yang berjuang untuk melindungi tanah, hutan dan sungai mereka."

Catatan Global Witness juga menyebutkan 122 aktivis lingkungan tewas di Amerika Latin pada tahun 2015, dan 185 orang terbunuh di seluruh dunia. Angka ini dua kali lipat jumlah wartawan yang terbunuh pada periode yang sama.

Untuk jangkauan Google di Meksiko, kemarin Minggu 18 Maret 2018 ditampilkan doodle peringatan ulang tahun ke-52 Baldenegro, merayakan komitmennya yang tak kenal takut untuk melindungi orang-orang dan lingkungan tanah airnya melalui perlawanan damai. (sa)

Berita terkait
0
Tinjau Lapak Hewan Kurban, Pj Gubernur Banten: Hewan Kurban yang Dijual Dipastikan Sehat
Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar meninjau secara langsung lapak penjualan hewan kurban milik warga di Kawasan Puspiptek.