IPNU Serukan Kadernya Kedepankan ‘Ukhuwah Nahdliyah’

Majelis Alumni IPNU Jawa Timur menyerukan kepada kader-kader IPNU dan IPPNU untuk mengedepankan "Ukhuwah Nahdliyah" di atas kepentingan yang lain.
NASDEM DUKUNG KHOFIFAH PADA PILKADA JATIM: Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh (kanan) menerima Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa (kiri), di Kantor DPP Partai Nasdem, Jakarta, Rabu (11/10). Partai Nasdem resmi mengusung Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa sebagai calon gubernur pada Pilkada Jawa Timur mendatang. (Foto: Ant/Rivan Awal Lingga)

Surabaya, (Tagar 19/10/2017) – Ketua Majelis Alumni Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama Jawa Timur (MA IPNU Jatim) HM Muzammil Syafii menegaskan, tahun 2018 dan tahun 2019 adalah tahun politik, karena itu MA IPNU Jawa Timur menyerukan kepada kader-kader IPNU dan IPPNU untuk mengedepankan "Ukhuwah Nahdliyah" di atas kepentingan yang lain.

Seruan tersebut disampaikan menyusul sejumlah tokoh Nahdlatul Ulama (NU) diprediksi bakal meramaikan bursa Pilkada Jatim, di antaranya Saifullah Yusuf (Wagub Jatim/Ketua PBNU yang juga mantan salah satu Ketua PP IPNU), Khofifah (Mensos/Ketua Umum PP Muslimat NU yang juga mantan Ketua IPPNU Surabaya), Abdullah Azwar Anas (Bupati Banyuwangi/Ketua ISNU Jatim yang juga mantan Ketua Umum PP IPNU), dan politisi lainnya.

"Jawa Timur merupakan provinsi yang menjadi lumbung kader-kader NU, karena itu silaturahim harus tetap terjalin, meskipun ada perbedaan dalam menyalurkan aspirasi politik," kata HM Muzammil Syafii di Surabaya, Kamis (19/10).

Oleh karena itu, MA IPNU Jatim Forum Silaturahim Alumni IPPNU (FSA IPPNU Jatim) menyerukan kepada kader IPNU-IPPNU yang tersebar di mana-mana untuk tetap dalam satu jejaring yang bermanfaat untuk kepentingan NU.

"Kami menyerukan kepada kader IPNU-IPPNU Jawa Timur yang mendapat amanah sebagai pemimpin dalam berbagai bidang untuk mendorong program yang mengayomi seluruh lapisan masyarakat, terutama masyarakat akar rumput," ujarnya.

Untuk mendorong Jawa Timur menjadi provinsi yang harmonis dan dinamis dalam bingkai kebersamaan, pihaknya menyerukan kepada seluruh kadernya untuk menjaga persatuan masyarakat dengan mengedepankan politik yang berlandaskan Akhlakul Karimah, tidak membenturkan masyarakat akar rumput, menjaga Ukhuwah Nahdliyah, dan menghindari "money politics" (transaksional).

Selain itu, pihaknya juga berharap Pemimpin NU menjaga netralitas organisasi sesuai AD/ART NU, meskipun warga NU itu secara manusiawi tidak netral. Netralitas NU sebagai ormas merupakan kunci kebijakan di provinsi yang mayoritas nadhliyin. (ant/yps)

Berita terkait
0
Sejarah Ulang Tahun Jakarta yang Diperingati Setiap 22 Juni
Dalam sejarah Hari Ulang Tahun Jakarta 2022 jatuh pada Rabu, 22 Juni 2022. Tahun ini, Jakarta berusia 495 tahun. Simak sejarah singkatnya.