Riyadh - Perusahaan minyak nasional Arab Saudi, Saudi Aramco akan memesan sebagian saham penawaran umum perdana (initial public offering -IPO) untuk investor institusi, temasuk perusahaan asing, investor individu, warga negara Saudi dan negara-negara Teluk. Saudi Aramco telah menerima pesanan dari pembeli institusi sekitar 6,3 miliar lembar saham.
Penasihat keuangan IPO Saudi Aramco dalam sebuah pernyataan bersama pada Selasa, 3 Desember 2019, menyebutkan bahwa sejauh ini Samba Capital, NCB Capital dan HSBC Arab Saudi yang sudah mengajukan pemesanan. Namun tidak dijelaskan berapa porsi pemesanan dari masing-masing perusahaan tersebut.
Seperti diberitakan dari Channel News Asia, Rabu, 4 Desember 2019, penasihat keuangan juga menyebutkan nilai pemesanan saham IPO Saudi Aramco mencapai 189,04 miliar riyal Arab atau 50,4 miliar dolar Amerika Serikat (AS). Jadwal book building untuk investor institusi telah dimulai pada 17 November hingga 4 Desember. Namun penjamin emisi tidak menyebutkan berapa rentang harga book building. Book building adalah proses penjamin emisi (underwriter) saham menentukan harga jual dengan melihat minat beli dari institusi dan investor.
Pelepasan saham perdana Saudi Aramco menjadi yang terbesar di dunia setelah raksasa e-commerce China, Alibaba. Pada tahun 2014, perusahaan yang didirikan oleh Jack Ma ini meraih dana IPO senilai 25 miliar dolar AS. Sebelumnya putra mahkota Mohammed bin Salman memperkirakaan valuasi dari IPO Saudi Aramco bisa mencapai 2 triliun dolar AS.
Namun perusahaan hanya melepas 1,5 persen saham IPO dengan harga per saham 30-32 riyal Saudi (8 - 8,5 dolar AS). Dengan begitu dari hasil IPO ini, perusahaan diperkirakan bisa meraup dana 25,60 miliar dolar AS, di atas perolehan yang diraih Alibaba.
Saham Saudi Aramco diperkirakan akan diburu berbagai kalangan investor, mulai dari korporasi besar hingga investor ritel. Namun belum ada kabar investor korporasi yang tertarik untuk memburu saham perusahaan minyak terbesar di dunia ini.
Seperti diberitakan dari BBC News, Minggu malam, 17 November 2019, awalnya Saudi Aramco diharapkan akan melepas saham perdana sebesar 5 persen di dua bursa, yakni dua persen di bursa Tadawul dan tiga persen di bursa luar negeri. Namun perusahaan menegaskan belum ada rencana untuk melepas saham di luar negeri. Putra mahkota Kerajaan Arab Saudi melepas saham Saudi Aramco sebagai langkah diversifikasi ekonomi agar jangan ketergantungan pada minyak bumi.[]