Jakarta - Inter Milan gagal mengudeta Juventus dari tahta klaseman Serie A Italia. Peluang bagus saat bermain di kandang sendiri gagal dimanfaatkan karena Inter hanya mampu bermain imbang 2-2 melawan Parma di Stadion Giuseppe Meazza, Minggu 27 Oktober 2019 malam WIB.
Hasil imbang yang mengecewakan. Bahkan Inter nyaris kalah. Mereka tertinggal 1-2 dan baru bisa menyamakan kedudukan melalui Romelu Lukaku.
Hanya setelah gol Lukaku, Inter selalu gagal memanfaatkan setiap peluang untuk memperbesar keunggulan. Akibatnya, Nerazzurri hanya menambah satu poin di laga kandang.
Setelah bermain buruk di babak pertama, penampilan kami sesungguhnya sudah lebih baik di babak kedua. Namun kami gagal mencetak gol
Ini hasil mengecewakan kedua saat bermain di hadapan pendukung sendiri. Sebelumnya, Inter malah kehilangan tiga poin setelah dikalahkan Juventus 1-2. Kekalahan yang membuat mereka kehilangan posisi di puncak klasemen.
Begitu pula hasil imbang melawan Parma menggagalkan upaya Inter untuk merebut kembali posisi puncak. Padahal, Juve sudah memberi kesempatan kepada rivalnya untuk mengambil alih posisi itu.
Juve yang melakoni laga tandang hanya bermain imbang 1-1 melawan tuan rumah Lecce. Bahkan di laga tersebut pelatih Juve Maurizio Sarri memilih menyimpan sang bintang, Cristiano Ronaldo.
Tak Bisa Dimanfaatkan
Peluang ke puncak tak bisa dimanfaatkan dengan baik oleh Inter yang bertanding beberapa jam setelah Juve. Hasil itu membuat gelandang Antonio Candreva kecewa. Menurut dia, tim seharusnya memenangkan laga tersebut.
"Kami hanya mampu bermain imbang di pertandingan yang kami ingin menangkan. Sungguh disayangkan kami hanya mendapat satu poin di laga ini," kata Candreva
"Setelah bermain buruk di babak pertama, penampilan kami sesungguhnya sudah lebih baik di babak kedua. Namun kami gagal mencetak gol," ujarnya menambahkan.
Pemain berusia 32 yang pernah bermain selama satu musim di Parma ini membawa tim unggul lebih dulu. Gol Inter tercipta di menit 23. Ini merupakan gol kedua secara berturut-turut setelah Candreva membobol gawang Borussia Dortmund sekaligus membawa Inter menang 2-0 di Liga Champions.
Namun Inter tak mampu mempertahankan keunggulannya. Parma hanya butuh tiga menit untuk menyamakan skor melalui mantan pemain Inter, Yann Karamoh.
Dirinya memanfaatkan kesalahan Marcelo Brozovic yang mencoba mengumpan bola. Namun bola berhasil dicegat pemain asal Prancis untuk membobol gawang Inter.
Karamoah sempat melambaikan tangan dan memohon maaf kepada para penonton saat merayakan gol. Aksi itu mendapat tepuk tangan suporter dari klub yang diperkuatnya selama dua musim itu.
Parma bahkan berbalik unggul di menit 30. Lagi-lagi kesalahan Brozovic yang tak mampu menguasai bola dengan baik. Dan, lagi-lagi pula bolanya direbut Karamoh. Dirinya kemudian menyodorkan bola kepada Gervinho.
Striker Pantai Gading yang pernah membela Arsenal dan sempat merantau ke China ini menjadikan Parma berbalik unggul 2-1.
Kami sampai mengikuti permainan mereka. Kami juga kebobolan dua gol akibat kecerobohan pemain
Beruntung Inter berhasil menyamakan kedudukan melalui Lukaku di menit 51. Gol itu sempat tidak disahkan. Namun setelah ditinjau lewat VAR, wasit mengesahkannya dan skor berubah 2-2 yang bertahan sampai akhir laga.
Pelatih Antonio Conte menuturkan Inter seharusnya bisa meraih hasil lebih baik. Menurutnya tim kebobolan dua gol akibat kecerobohan pemain.
"Kami seharusnya bisa meraih hasil lebih baik. Parma mempersiapkan diri dengan baik menghadapi pertandingan ini," ujar Conte.
"Kami sampai mengikuti permainan mereka. Kami juga kebobolan dua gol akibat kecerobohan pemain," ucapnya.
Eks pelatih Chelsea ini mengakui tak bisa mengalahkan pemain atas hasil imbang itu. Apalagi, pemain dalam kondisi kelelahan karena bertanding tiga kali dalam satu pekan.
"Ini pertandingan ketiga kami dalam satu pekan. Dan saya menurunkan pemain yang hampir sama di pertandingan itu. Energi dan fisik menjadi terkuras. Saya tidak bisa tenang karena kami akan menghadapi empat pertandingan yang tidak mudah," katanya. []