Instagram Down, Bukan Karena Sidang MK

Hampir semua pemilik akun Instagram di dunia mengalami kesulitan menggunakan media sosial tersebut.
Ilustrasi. (Foto: Pixabay)

Jakarta - Hampir semua pemilik akun Instagram di dunia mengalami kesulitan menggunakannya. Ternyata saat ini netizen sedang dipusingkan dengan Instagram down, dan itu bukan karena sidang sengketa hasil Pemilu 2019 di Mahkamah Konstitusi (MK) yang hari ini dimulai. 

Laporan dari penggunanya, Instagram sulit digunakan sekitar pukul 04.00 WIB. Baru pada pukul 05.00 WIB media sosial mulai ramai oleh keluhan tentang Instagram yang down.

Kebanyakan laporan berasal dari Amerika Serikat, Australia, Jepang, dan beberapa negara di Eropa. Hingga saat ini jumlahnya sekitar 55 juta orang.

Sontak, tagar #instagramdown menjadi trending topic, di belahan dunia, tidak terkecuali juga di Indonesia.

Menanggapi tentang permasalahan itu, pihak Instagram berjanji mengatasi masalah itu segera.

"Kami menyadari bahwa beberapa orang mengalami kesulitan mengakses akun Instagram mereka. Kami sedang bekerja cepat untuk memperbaiki masalah ini," cuit pihak Instagram di akun resminya.

Cuitan tersebut ramai ditanggapi oleh netizen. Berikut tanggapan mereka di media sosial

"Mau Instagram down atau engga tetep aja nggak ngaruh di aku. Udah miskin followers, miskin like, miskin kuota lagi hahahaha dasar aku #InstagramDown," kata khoirulaa23.

"Nggak apa-apa #InstagramDown, yang penting perasaan ke kamu nggak pernah down hehe," tulis NessaAdinda2.

Beberapa waktu lalu Instagram juga sempat down beberapa jam. Dan yang menjengkelkan pengguna adalah saat media sosial ini tumbang, akan diikuti oleh saudara dekatnya, Facebook dan WhatsApp.

Bukan Karena Sidang KM

Ternyata kabar tentang tumbangnya Instagram ini tidak ada hubungannya sama sekali dengan sidang MK. Kondisi tersebut hanya kebetulan belaka. 

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara mengisyaratkan tidak akan melakukan pembatasan akses media sosial saat sidang berlangsung, dari tanggal 14 hingga 28 Juni 2019.

"Pemerintah tidak melakukan pembatasan kalau memang tidak signifikan mempengaruhi masyarakat, jadi tidak ada alasan," tutur Rudiantara yang ditemui usai acara pisah sambut anggota Dewan Pers Periode 2016-2019 dengan Periode 2019-2022 di Jakarta Pusat, Rabu malam. []

Baca juga:

Berita terkait
0
Jumlah Perokok Remaja Melesat di Amerika
Suatu pukulan terbaru bagi, Juul, perusahaan yang dinilai bersalah karena ikut memicu lonjakan jumlah remaja yang menggunakan vaping