Inovasi Becak Listrik dari Yogyakarta

Dalam praktiknya becak listrik bisa melaju 20 kilometer per jam. Saat siang terik, sekali di-charge becak bisa menempuh jarak 60 kilometer.
Pencipta becak listrik Raden Sunarto duduk di atas becak karyanya bersama salah satu anggota tim dari SMK Piri 1 Yogyakarta. (ans)

Yogyakarta, (Tagar 21/3/2018) - Patut diapresiasi becak listrik karya SMK Piri Yogyakarta. Kehadirannya menjadi solusi untuk eksistensi becak di Yogyakarta di tengah para pengayuh becak yang sudah berusia lebih setengah abad.

Abang becak sering mengeluhkan kecapekan, sehingga banyak yang beralih ke becak motor. Namun, modifikasinya kerap terjaring razia polisi karena tanpa dilengkapi surat kendaraan bermotor. Selain itu, polusi udara juga sering dikeluhkan.

Lahirnya becak listrik ini bermula saat Ketua Tim Pengembangan Teknologi SMK Piri 1 Raden Sunarto diundang Kemenristek Dikti di Jakarta. Saat itu Kemenristek Dikti menjelaskan membutuhkan inovasi teknologi untuk mengantisipasi ancaman krisis energi.

"Saya langsung terbersit ingin menciptakan becak listrik," katanya, Rabu.

Dia dibantu para siswanya berhasil menciptakan prototipe becak listrik tenaga surya. Dalam praktiknya becak listrik bisa melaju 20 kilometer per jam. Saat siang terik, sekali di-charge becak bisa menempuh jarak 60 kilometer.

"Saat malam hari jarak tempuh maksimum becak 40 kilometer," katanya.

Raden mengatakan, becak listrik ini berdaya motor tiga phases total 350 watt, energy battery 48 volt atau 12 AH.

"Becak mampu membawa beban maksimal 350 kilogram," katanya.

Pada Mei 2013 becak listrik dipamerkan di Taman Pintar Yogyakarta. Menteri Pendidikan dan Gubernur DIY Sri Sultan HB X datang di pameran itu.

"Saya masih ingat Pak Gubernur berpesan agar becak listrik bisa dimanfaatkan bagi rakyat Yogyakarta. Saya bilang sendiko dawuh (siap)," papar Raden.

Tak lama berselang, Kemenristek meneleponnya, sekaligus bersedia membiayai pembuatan becak listrik.

"Kami hanya sanggup membuat 10 becak per bulan," akunya.

Becak listrik karyanya lebih canggih, sudah dimodifikasi penempatan solar cell atau panel surya. Selain itu, kapasitas baterai lebih besar dari generasi sebelumnya, yakni menjadi 104 volt.

Raden menegaskan, becak listrik karyanya sama sekali tidak mengubah tampilan becak kayuh yang selama ini beroperasi di Yogyakarta.

"Bahkan saya menyebut becak ini nJogjani, khas bernuansa Yogyakarta," ungkapnya.

Dia mengungkapkan, becak listrik karyanya ini bebas polusi udara dan ramah lingkungan. Becak juga membuat abang becak tidak capek saat mengangkut penumpang.

Pengemudi becak listrik, Sadik (45), mengaku sangat terbantu kehadiran becak listrik ini.

"Saya sudah tiga bulan mengoperasikan becak listrik ini. Sama sekali tidak capek, tidak menimbulkan polusi seperti becak motor," papar abang becak yang biasa mangkal di Hotel Malioboro Inn Yogyakarta ini.

Sadik mengoperasikan becak listrik ini dengan menyewa Rp7.000 per hari. Biaya perawatannya murah. Saat istirahat malam, cukup men-charge dengan lisyrik PLN agar paginya langsung tancap gas mengangkut penumpang. (ans)

Berita terkait
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.