Inilah Penyebab Gempa Turki Sangat Merusak, Simak Baik-baik!

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono mengungkapkan ada lima alasan gempa Turki magnitudo 7,8 yang merusak.
Ilustrasi - Gempa Turki. (Foto: Tagar/istimewa)

TAGAR.id, Jakarta - Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono mengungkapkan ada lima alasan gempa Turki  magnitudo 7,8 yang sangat destruktif. Pertama adalah magnitudo gempa yang tergolong besar yakni 7,8.

Kedua, gempa terjadi di kerak dangkal. Ketiga, ada tiga gempa besar yakni magnitudo 7,8, 6,7, dan 7,5. "(4) Waktu gempa pagi hari pkl 4 bnyk warga dirumah, masih tidur," tulis Daryono lewat akun Twiternya @DaryonoBMKG, dikutip Rabu, 8 Februari 2023.

Daryono juga mengungkapkan, empat kota besar yang mengelilingi gempa juga mengakibatkan dampak dahsyat. "(4) pust gempa dikelilingi 4 kota besar: Gaziantep, Kahramanmaras, Pazarick, & Nurdagi," tulisnya.


Tetapi gempa yang dekat dengan M8 tidak umum terjadi pada sistem patahan sesar dangkal, dan karena kedekatannya dengan pusat populasi dapat sangat mematikan.


Sebelumnya, gempa dengan magnitudo 7,8 terjadi di Turki pada Senin, 6 Februari 2023 dan mengakibatkan 500 korban jiwa dan 3000 orang luka-luka. Selain Turki, beberapa negara seperti Suriah, Lebanon, dan Israel juga terdampak.

Kedalaman gempa yang terjadi pada Senin (6/2) pukul 01.17.36 GMT(pukul 08.17.36 WIB) ini mencapai 24,1 kilometer.

Dikutip dari New York Times, lembaga pemantau geologi AS (USGS) mencatat ada 24 gempa susulan setelah gempa utama di Turki. Pusat gempa terjadi kira-kira di sepanjang Patahan Anatolia Timur (East Anatolian Fault).

Seismolog USGS, Susan Hough dalam twitnya mengatakan, gempa berdampak mematikan dan luas karena lokasi dan kedalamannya yang dangkal.

"Dunia telah melihat magnitudo yang lebih besar dari [gempa] ini selama 10-20 tahun terakhir," kicaunya.

"Tetapi gempa yang dekat dengan M8 tidak umum terjadi pada sistem patahan sesar dangkal, dan karena kedekatannya dengan pusat populasi dapat sangat mematikan," lanjutnya.

Sementara itu, seismolog dari Imperial College London mengungkapkan, gempa M 7,8 ini memiliki kekuatan yang sama dengan gempa di Turki pada Desember 1939 yang menewaskan sekitar 30 ribu orang.

Menurut Hicks, Turki pada dasarnya merupakan sarang aktivitas seismik karena berada di dua patahan besar di Lempeng Anatolia.

Patahan tersebut adalah Patahan Anatolia Utara (Northern Anatolian Fault/NAF) yang melintasiTurki dari barat ke timur; dan Patahan Anatolia Timur (East Anatolian Fault/EAF)yang ada di wilayah tenggara negara itu.

"Northern Anatolian Fault mendapat banyak perhatian dalam beberapa tahun terakhir karena migrasi gempa besar ke arah Istanbul," ujar dia.

"Namun hari ini gempa M7,8 tampaknya terkait dengan zona East Anatolian Fault yang mengimbangi lempeng tektonik Arab dan Anatolia," sambungnya. []

Berita terkait
Peduli Korban Gempa, Indonesia Kirim Ragam Bantuan Kemanusiaan ke Turki
Pemerintah Indonesia akan menyalurkan bantuan kemanusiaan ke Turki untuk membantu korban gempa besar.
Bangunan di Turki dan Suriah Roboh Akibat Gempa Dahsyat 7,8 SR
Gempa berkekuatan 7,8 SR menghantam Turki bagian tenggara dan Suriah pada Senin, 6 Februari 2023, dini hari
Berbagi Kebahagiaan dengan Anak-anak Penyintas Gempa Cianjur, Pegawai PLN Mengajar di Sekolah Darurat
PT PLN (Persero) melaksanakan program PLN Mengajar di sekolah dasar yang bangunannya rubuh terkena dampak dari gempa Cianjur.