Ini Penjelasan Malam Lailatul Qadar

Ahli tafsir terkemuka, Muhammad Quraish Shihab mengulas arti dan makna Lailatul Qadar secara terperinci.
Ilustrasi suasana Islami. (Foto: Pixabay)

Jakarta - Puasa Ramadan sudah melewati sepertiga bulan. Saat ini umat Muslim mulai khusyu beribadah menjelang Malam Lailatul Qadar.

Banyak yang belum paham tentang malam yang paling ditunggu-tunggu oleh seluruh penganut Islam di seluruh dunia tersebut. Oleh karena itu, Tagar mencoba menjelaskan secara rinci tentang arti dan makna Lailatul Qadar.

Ahli tafsir terkemuka di negara kita, Muhammad Quraish Shihab mengulas tentang Lailatu Qadar di buku Membumikan Al-Qur’an (penerbit Mizan), 1999. Dia menjelasan arti dan makna kata qadar secara terperinci. Kata qadar ternyata memiliki tiga arti, yaitu.

1. Qadar berarti penetapan atau pengaturan 

Jadi lailatul qadar merupakan malam penetapan Allah bagi perjalanan hidup manusia. Landasan yang menguatkan pengertian ini adalah Firman Allah pada QS Ad-Dukhan ayat 3. Beberapa ulama menganggap penetapan itu dalam batas setahun.

Al-Qur’an yang diwahyukan pada malam lailatul qadar memiliki arti bahwa pada malam itu Allah SWT mengatur dan menetapkan khiththah dan strategi bagi Nabi-Nya, Muhammad SAW guna mengajak manusia kepada agama yang benar yang pada akhirnya akan menetapkan perjalanan sejarah umat manusia, baik sebagai individu maupun kelompok.

2. Qadar berati kemuliaan 

Jadi Lailatul Qadar adalah malam mulia yang tiada bandingnya. Mulia karena telah dipilih sebagai malam turunnya Al-Qur’an serta karena ia menjadi titik tolak dari segala kemuliaan yang dapat diraih.

Qadar artinya mulia terdapat di ayat ke-91 Surat Al-An’am yang mengulas tentang kaum musyrik: Ma qadaru Allaha haqqa qadrihi idz qalu ma anzala Allahu ‘ala basyarin min syay’i (mereka itu tidak memuliakan Allah sebagaimana kemuliaan yang semestinya, tatkala mereka berkata bahwa Allah tidak menurunkan sesuatu pun kepada manusia).

3. Qadar artinya sempit 

Jadi Lailatul qadar adalah malam yang sempit, karena banyaknya malaikat yang turun ke bumi. Pengertian tersebut dijelaskan oleh Firman Allah dalam Surat Al-Qadar: "pada malam itu turun malikat-malaikat dan ruh (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan."

Selain itu, Kata qadar juga memiliki arti sempit, yang dijelaskan dalam Al-Qur’an dalam ayat ke-26 Surat Ar-Ra’du: “Allah yabsuthu al-rizqa liman yasya’ wa yaqdiru” (Allah melapangkan rezeki bagi yang dikehendaki dan mempersempitnya bagi yang dikehendakinya).

Berikut ini QS Al-Qadr dari ayat 1 sampai 5:

 إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ

(1) Kami telah menurunkannya (Al-Qur'an) pada malam kemuliaan.

 وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ

(2) Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu?

 لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ

(3) kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.

 تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِمْ مِنْ كُلِّ أَمْرٍ

(4) malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan.

 سَلَامٌ هِيَ حَتَّىٰ مَطْلَعِ الْفَجْرِ

(5) itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar. []

Baca juga:

Berita terkait