Ini Kunci Tantangan Ekonomi RI 2022 Menurut Presiden Jokowi

Hal ini disampaikan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) saat membuka Perdagangan Bursa Efek Indonesia Tahun 2022 di Jakarta, Senin, 3 Januari 2021.
Presiden Jokowi saat membuka Perdagangan Bursa Efek Indonesia Tahun 2022 (Tagar/Tangkapan layar YouTuber Sekretariat Presiden)

Jakarta - Berbagai tantangan ekonomi pada 2022 seperti persebaran Virus Corona varian Omicron, potensi kenaikan inflasi, hingga pengurangan pembelian aset oleh Bank Sentral Amerika Serikat (Tapering Off) dapat dilalui, jika seluruh pemangku kepentingan terus bekerja keras bersama.

Hal ini disampaikan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) saat membuka Perdagangan Bursa Efek Indonesia Tahun 2022 di Jakarta, Senin, 3 Januari 2021.

“Saya kira tantangan inilah yang akan kita hadapi, dan saya meyakini dengan semangat, kerja keras bersama, tantangan-tantangan itu akan kita lalui dengan baik,” kata Jokowi dilansir Antara.

Presiden Jokowi mengatakan pemulihan perekonomian domestik dapat terus berlanjut pada 2022. Terdapat beberapa tantangan yang harus segera diantisipasi seperti dampak kebijakan memitigasi persebaran Omicorn terhadap kegiatan ekonomi, kelangkaan kontainer barang, kelangkaan sumber energi di berbagai negara yang bisa menghambat ekspor, hingga potensi meningkatnya inflasi.

“Inilah yang harus kita tingkatkan tahun 2022, meski kita tahu masih akan banyak tantangan-tantangan yang akan kita hadapi,” kata Presiden.


Saya kira tantangan inilah yang akan kita hadapi, dan saya meyakini dengan semangat, kerja keras bersama, tantangan-tantangan itu akan kita lalui dengan baik.


Pada 2021, Presiden menjelaskan indikator perekonomian domestik terus bergerak membaik. Misalnya, indeks keyakinan konsumen yang pada akhir November 2021 meningkat menjadi 118,5, dan juga indeks pembelian barang di manufaktur (Purchasing Manager’s Index/PMI) yang meningkat menjadi 53,9.

“Optimisme melihat angka-angka seperti ini harus kita tunjukkan,” kata Presiden Jokowi.

Di pasar modal domestik, Presiden mengutarakan Indonesia mendapat tingkat imbal hasil (return) hingga 10,1 persen. Pencapaian itu lebih baik dibandingkan dengan Filipina, Malaysia, dan Singapura.

"Kita juga masih yang paling atas. Singapura di 9,8 (persen), Malaysia minus 3,7 (persen), Filipina minus 0,2 persen, kita di 10,1 persen," kata Presiden.[]

Baca Juga:

Berita terkait
Kesepakatan Pertumbuhan Ekonomi Tahun 2022 Sebesar 5,2-5,5 Persen
Pemerintah dan Komisi XI DPR RI sepakat besaran pertumbuhan ekonomi 2022 yang disepakati sebesar 5,2-5,5 persen
Jokowi Targetkan Pertumbuhan Ekonomi 5 - 5,5% di RAPBN 2022
Presiden Joko Widodo optimis perekonomian Tanah Air di 2022 bisa tumbuh positif di kisaran 5,0 - 5,5 persen
Tahun 2022 Usung Pemulihan Ekonomi dan Reformasi Struktural
Presiden Jokowi: rencana kerja pemerintah pada tahun 2022 adalah usung pemulihan ekonomi dan reformasi struktural
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.