TAGAR.id, Kabupaten Tangerang, Banten - Laporan perkembangan kasus HIV/AIDS dan PIMS (Penyakit dan Infeksi Menular Seksual) di Provinsi Banten Triwulan II Tahun 2022 yang dikeluarkan oleh sihakemkes.go.id yaitu data pada bulan April – Mei 2022.
Secara nasional jumlah kumulatif kasus HIV-positif yang dilaporkan sampai dengan September 2022 sebanyak 338.760, sedangkan jumlah kumulatif kasus AIDS yang dilaporkan sampai dengan Juni 2022 sebanyak 140.024.
Sedangkan jumlah kasus HIV-positif yang ditemukan pada periode April – Juni 2022 secara nasional sebanyak 11.100 dari 986.288 yang jalani tes HIV. Dari jumlah 11.100 yang HIV-positif sebanyak 8.972 mendapat pengobatan antiretroviral (ART-antiretroviral therapy).
Sedangkan khusus untuk daerah Provinsi Banten jumlah kasus HIV-positif yang ditemukan pada periode April – Juni 2022 sebanyak 519, sedangkan yang mendapat ART sebanyak 386.
Jika melihat data ini berarti ada 133 pengidap HIV (positif HIV) di wilayah Banten yang tidak mendapat ART. Itu artinya ada 133 warga pengidap HIV di Banten yang potensial menyebarkan HIV ke orang lain, terutama melalui hubungan seksual tanpa kondom di dalam dan di luar nikah.
Jumlah temuan kasus HIV-positif sebanyak 519 pada triwulan kedua tahun 2022 merupakan terbanyak ke-6 secara nasional setelah Sumut (629), DKI Jakarta (1.269), Jatim (1.376), Jateng (1.617), dan Jabar (1.824).
Sementara itu jumlah kasus HIV-positif yang ditemukan secara nasional pada triwulan pertama dan kedua yaitu Januari - Juni tahun 2022 sebanyak 22.331, dari jumlah ini yang memulai ART sebanyak 18.479 (83%).
Sedangkan jumlah kasus HIV-positif yang ditemukan di Provinsi Banten pada triwulan pertama dan kedua yaitu Januari - Juni tahun 2022 sebanyak 1.027, dari jumlah ini yang memulai ART sebanyak 757 (73,71%).
Berdasarkan jumlah kasus HIV-positif yang terdeteksi di Banten pada periode Januari – Juni 2022 yaitu sebanyak 1.027 menempatkan Banten di peringkat ke-7 secara nasional setelah Papua (1.126), Sumut (1.163), DKI Jakarta (1.527), Jatim (2.891), Jateng (2.931), dan Jabar (3.679).
Berdasarkan kelompok umur kasus HIV-positif secara nasional pada periode Januari – Juni 2022 ditemukan pada kelompok usia 25-49 tahun yaitu sebesar 68,10%.
Sedangkan berdasarkan jenis kelamin ditemukan pada laki-laki sebanyak 70% dan perempuan 30%.
Berdasarkan faktor risiko jumlah kasus HIV-positif yang ditemukan pada periode Januari – Juni 2022: sebanyak 28,5% pada homoseksual, kelompok populasi LSL (27%) dan Waria (1,0%).
Berdasarkan status pekerjaan jumlah kasus HIV-positif yang ditemukan pada periode Januari – Juni 2022: LSL 27%, ibu hamil (Bumil) 14%, pasien TB 13% dan PSK 3%.
Sementara itu jumlah kasus AIDS yang ditemukan periode April – Juni 2022 secara nasional sebanyak 1.531. Banten ada di peringkat ke-6 secara nasional yaitu sebanyak 95, setelah Sumut (99), Jatim (117), Papua (125), Sulsel (128), dan Bali (151).
Berdasarkan kelompok umur secara nasional: 20-29 tahun (31,6%), 30-39 tahun (31,5%) dan 40-49 tahun (19,7%).
Sementara itu berdasarkan faktor risiko yaitu hubungan seksual berisiko pada heteroseksual (51,6%), dan homoseksual (37,6%).
Terjadi kenaikan jumlah kasus AIDS yang dilaporkan pada triwulan II (April – Juni) tahun 2022 dibandingkan triwulan I (Januari – Maret) tahun 2022 yaitu dari 592 triwulan I jadi 1.531 di triwulan II.
Target skrining TB pada pengidap HIV/AIDS di tahun 2022 adalah 100%. Secara nasional capaian skrining TB pada pengidap HIV/AIDS mencapai 82%. Capaian skrining tertinggi terdapat di Provinsi Babel (100%).
Capaian skrining TB pada pengidap HIV/AIDS tahun 2022 di Provinsi Banten dilaporkan 80%. Kasus ril yang ditemukan di RSU Kabupaten Tangerang menunjukkan 70% kasus HIV/AIDS terdeteksi pada pasien TB.
Terapi Pencegahan Tuberkulosis (TPT) untuk menekan terjadinya infeksi TB pada pengidap HIV/AIDS yang baru pada tahun 2022 secara nasional sebesar 50%, sampai dengan triwulan II secara nasional pemberian TPT pada pengidap HIV/AIDS baru mencapai 11%.
Capaian TPT di Provinsi Banten sampai triwulan II tahun 2022 mencapai 21% ada di peringkat ke-4 secara nasional setelah DI Yogyakarta (25%), Sumbar (36%), dan tertinggi Lampung (39%).
Sedangkan tingkat capaian TPT nol persen terjadi di Bengkulu, Gorontalo, NTB, Papua Barat, dan Sulawesi Tenggara.
Pasien HIV/AIDS dengan koinfeksi TB mendapat obat anti tuberkulosis (OAT) dengan target secara nasional 100%, tapi sampai triwilan II tahun 2022 baru mencapai 32%.
Provinsi Banten capaiannya sebesar 42% masuk peringkat ke-5 secara nasional setelah DKI Jakarta (51%), Kepri (57%), Kaltara (71%), dan tertinggi Bali (74%).
Ada 5 provinsi dengan pencapaian OAT 0%, yaitu Bengkulu, Gorontalo, Jambi, Kalsel, dan Kalteng. []