Akhirnya, selebgram Medina Zein dinyatakan bebas bersyarat sejak 24 Oktober lalu. Setelah menjalani hukuman selama kurang lebih 2,5 tahun, Medina tampaknya belum siap untuk kembali ke rumah. Ia mengaku trauma untuk pulang ke tempat yang menjadi saksi penangkapannya.
"Waktu aku ditangkap, itu ditangkap di rumah. Kalau balik lagi ke sana, banyak memori yang bakal muncul lagi. Merinding aku ngomongnya, trauma gitu," ucap Medina dengan mata berkaca-kaca saat menjadi bintang tamu di acara Rumpi.
Penangkapan tersebut terjadi di depan anaknya yang masih kecil, membuat pengalaman tersebut semakin menyakitkan.
Medina mengungkapkan bahwa dirinya ingin menjauhi tempat-tempat yang mengingatkan akan momen penangkapan.
"Kalau aku balik lagi ke rumah itu, trauma besar buat aku dan keluarga," imbuhnya. Ia merasa bahwa kembali ke rumah tersebut akan membuka luka lama yang belum sepenuhnya sembuh.
Selama dipenjara, Medina melakukan introspeksi diri. Ia merasa dirinya menjadi manusia yang gagal dalam berbagai aspek kehidupan.
"Pertama, aku jadi orang tua yang gagal, karena tidak lihat perkembangan anak. Kedua, aku jadi CEO yang gagal, karena tidak bisa mempertahankan perusahaan aku. Ketiga, aku tidak bisa membatasi diri dan terlalu berambisi ingin menjadi orang yang sempurna," jelasnya.
Medina berusaha untuk membenahi diri dan memulihkan kekecewaan yang pernah ia berikan.
"Terutama anak-anak aku, ibu aku, teman-teman, sahabat, semua yang pernah aku kecewakan, " pungkasnya.
Dengan tekad yang kuat, Medina berharap dapat membangun kembali hidupnya dan memperbaiki hubungan dengan orang-orang terdekatnya.