Medina Zein akhirnya membuka suara tentang alasan di balik gugatan cerainya terhadap suaminya, Lukman Azhari. Gugatan tersebut dilayangkan sejak Februari lalu, saat Medina masih menjalani hukuman di penjara.
Meski sebenarnya ia tidak ingin berpisah, tekanan yang dialaminya di dalam penjara membuat keputusan ini menjadi tak terelakkan. “Di dalam penjara, tekanannya sangat berat. Setiap ada kabar sedikit apa pun, langsung menjadi bahan pembicaraan yang panas. Saya tidak tahu harus percaya pada siapa,” ungkap Medina dalam acara Rumpi.
Komunikasi yang terbatas dan kunjungan yang singkat membuat masalah keluarganya semakin rumit. Medina menjelaskan bahwa selama berada di penjara, ia hanya bisa berkomunikasi melalui telepon, yang tentu saja tidak cukup untuk menyelesaikan masalah secara tuntas.
“Kunjungan hanya bisa sebentar banget. Mungkin saat itu saya sedang emosi, dan Lukman juga sedang emosi. Sekarang, kita berdua sedang berusaha introspeksi diri, mencari arah yang tepat untuk pernikahan yang sudah berjalan selama 7 tahun ini,” katanya.
“Kalau dibilang mau cerai, siapa sih yang mau cerai untuk kedua kalinya? Saya tidak mau. Lukman adalah ayah yang baik, dia selalu membawa anak-anak ke penjara untuk bertemu saya,” tambah Medina.
Meski begitu, ia menyadari bahwa hidup adalah tentang pilihan. Ia tidak ingin terus menggenggam sesuatu yang membuatnya menderita. “Apa yang membuat kita bahagia, lakukan. Apa yang membuat kita menderita atau sakit, tinggalkan,” tutur Medina.
Selama dipenjara, Medina belajar banyak hal. Ia mengaku bahwa pengalaman tersebut membantu dirinya untuk lebih memahami apa yang harus dilakukan untuk diri sendiri dan keluarga.
“Selama dipenjara, saya belajar banyak hal. Saya tahu apa yang harus saya lakukan untuk diri sendiri dan keluarga,” tutup Medina dengan penuh harapan.