Inggris Perpanjang Lockdown Covid-19 Sampai 19 Juli 2021

PM Johnson telah menunda rencana penghapusan kebijakan pengetatan terkait pandemi virus corona (Covid-19) selama satu bulan
Anjuran untuk warta Kota London, Inggris, ketika lockdown (Foto: news.sky.com)

Jakarta – Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, telah menunda rencana penghapusan kebijakan pengetatan terkait pandemi virus corona (Covid-19) selama satu bulan karena munculnya varian Delta yang sangat menular dan pertama kali diidentifikasi di India.

PM Johnson pada Senin, 14 Juni 2021, mengatakan pembatasan itu akan dicabut pada 19 Juli 2021 dan bukan pada 21 Juni 2021 seperti rencana semula. “Saya rasa bijaksana kalau menunggu sedikit lebih lama,” katanya dalam konferensi pers di London.

PM Johnson mengatakan, dia yakin Inggris akan mampu memulai kembali kegiatannya pada 19 Juli. Dia juga mencatat bahwa pada saat itu, dua pertiga dari populasi Inggris diduga sudah tervaksinasi sepenuhnya.

pm johnson vaksinPM Inggris Boris Johnson tunjukkan ampul vaksin virus corona buatan Astra Zeneca saat mengunjungi pusat vaksinasi Covid-19 di Orpington, di Selatan-Timur London, Inggris, 15 Februari 2021 (Foto: voaindonesia.com/Reuters)

“Jelas vaksin efektif, dan skala yang besar dari peluncuran vaksin ini telah membuat posisi kita lebih baik dibandingkan pada gelombang-gelombang perebakan sebelumnya,” katanya.

Pada Senin, 14 Juni 2021, pemerintah Inggris melaporkan, 7.742 kasus virus corona baru. Johnson mengatakan laju pertambahan kasus baru mencapai 64% per minggu.

Varian Delta dari virus corona kini mencapai 90% dari kasus baru di Inggris.

Juga pada Senin, 14 Juni 2021, Novavax, sebuah perusahaan bio-teknologi AS mengumumkan tahap 3 dari uji klinis vaksin Covid-19 yang dikembangkannya memperlihatkan efektivitas 90 persen dalam mencegah penyakit serta menyediakan perlindungan yang baik terhadap varian Covid-19.

london lockdownSalah satu sudut Kota London, Inggris, ketika lockdown (Foto: nytimes.com - Andrew Testa for The New York Times)

Vaksin Novavax, yang mudah disimpan dan dikirim, diperkirakan akan berperan penting dalam menaikkan pasokan vaksin di dunia berkembang.

Penasihat Gedung Putih untuk pandemi Covid-19, Dr Anthony Fauci, mengatakan kepada koran Washington Post, vaksin ini “benar-benar sangat mengesankan.”

Menurut Johns Hopkins Coronavirus Resource Center, AS mencatat kasus virus corona terbanyak di dunia yaitu 33,5 juta, disusul oleh India dengan 29,5 juta, dan Brasil 17,4 juta kasus Covid-19 (jm/em)/voaindonesia.com. []

Berita terkait
Inggris dan Zimbabwe Umumkan Lockdown Baru Terkait Covid-19
Inggris diperkirakan akan umumkan pencabutan berbagai restriksi yang diberlakukan dan Zimbabwe umumkan lockdown karena pandemi virus corona
0
Parlemen Eropa Kabulkan Status Kandidat Anggota UE kepada Ukraina
Dalam pemungutan suara Parlemen Eropa memberikan suara yang melimpah untuk mengabulkan status kandidat anggota Uni Eropa kepada Ukraina