Inggris dan Uni Eropa Terus Perpanjang Sanksi Terhadap Rusia

Sanksi terhadap Rusia termasuk larangan perjalanan dan pembekuan aset, dikenakan pada 42 orang dan entitas baru
Menlu Inggris, Liz Truss, berbicara di London, Inggris. (Foto: Dok/voaindonesia.com/Reuters)

TAGAR.id, London, Inggris – Inggris dan Uni Eropa telah memperpanjang sanksi terhadap Rusia sebagai tanggapan atas invasi Moskow ke Ukraina.

Kantor Luar Negeri Inggris di situs webnya Selasa, 26 Juli 2022, mengatakan sanksi, termasuk larangan perjalanan dan pembekuan aset, dikenakan pada 42 orang dan entitas baru, termasuk beberapa gubernur wilayah Rusia dan perdana menteri yang diangkat Kremlin dari wilayah Ukraina Donetsk yang dikuasai separatis, Vitaly Khotsenko.

“Eropa, sementara itu, menyetujui perpanjangan sanksi untuk enam bulan lagi hingga 31 Januari,” kata Dewan Eropa dalam sebuah pernyataan.

Inggris mengatakan daftarnya juga termasuk Vladislav Kuznetsov, wakil ketua pertama wilayah Luhansk di Ukraina timur, yang dikuasai separatis yang didukung Rusia.

"Kami tidak akan diam dan melihat aktor negara yang ditunjuk Kremlin menekan rakyat Ukraina atau kebebasan rakyat mereka sendiri. Kami akan terus menjatuhkan sanksi keras kepada mereka yang mencoba melegitimasi invasi ilegal Putin sampai Ukraina menang," kata Menteri Luar Negeri (Menlu) Inggris, Liz Truss, dalam sebuah pernyataan.

Sejak Moskow melancarkan invasinya ke Ukraina pada 24 Februari 2022, Inggris telah memberikan sanksi kepada lebih dari 1.100 orang dan lebih dari 100 bisnis.

Uni Eropa telah melancarkan enam putaran sanksi terhadap Rusia, berkoordinasi dengan mitra-mitra Baratnya. (my/jm)/voaindonesia.com. []

Berita terkait
Menlu Jerman Annalena Baerbock Tolak Cabut Sanksi Terhadap Rusia
Menlu Baerbock katakan bahwa Berlin akan "diperas dua kali lipat" jika ingin meringankan sanksi dengan tujuan memastikan impor gas Rusia