Inggris Akan Tawarkan 10.500 Visa Kerja Pasca Brexit

Pemerintah Inggris umumkan pihaknya akan keluarkan hingga 10.500 visa kerja sementara kepada pengemudi truk dan pekerja peternakan unggas
Truk-truk barang di parkiran layanan Cobham, di Inggris, 31 Agustus 2021 (Foto: voaindonesia.com - Peter Cziborra/Reuters)

London – Pemerintah Inggris mengumumkan pada Sabtu, 25 September 2021, bahwa pihaknya akan mengeluarkan hingga 10.500 visa kerja sementara kepada pengemudi truk dan pekerja peternakan unggas untuk mengatasi masalah kekurangan tenaga kerja – sebuah kebijakan yang bertolak belakang dengan tujuan Brexit.

Visa jangka pendek yang berlaku mulai bulan depan hingga akhir Desember 2021 itu dikeluarkan ketika para menteri bergulat dengan anjloknya jumlah sopir dan pekerja sektor kunci lainnya, yang berdampak pada pasokan bahan bakar dan industri lain.

Minimnya pengemudi truk menyebabkan antrean panjang di pom-pom bensin beberapa hari terakhir. Masyarakat mengabaikan imbauan pemerintah untuk tidak membeli bensin karena panik, setelah beberapa stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) tutup karena kekurangan pasokan bahan bakar.

Keputusan untuk memperluas skema visa pekerja kritikal itu merupakan langkah kebalikan (bisa juga: berlawanan) yang diambil Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, yang pemerintahannya telah memperketat aturan imigrasi pasca Brexit. Pemerintahan Johnson bersikeras bahwa ketergantungan Inggris pada tenaga kerja asing harus diakhiri.

antrean trukAntrian truk yang sangat panjang memasuki pelabuhan Dover di Kent untuk memenuhi pasokan Natal dan kekhawatiran akan Brexit (Foto: bbc.com/indonesia – PA Media)

Pemerintahannya telah menolak keputusan itu berbulan-bulan, meskipun diperkirakan akan terjadi kekurangan tenaga kerja pengemudi kendaraan barang berat (HGV) sebanyak 100 ribu orang dan telah diperingatkan oleh berbagai sektor bahwa pasokan kebutuhan pokok akan menipis.

Namun demikian, Menteri Transportasi Inggris, Grant Shapps, bersikukuh bahwa keputusan itu diambil “sedini mungkin” dan bahwa langkah-langkah lebih luas yang telah diumumkan akan memastikan persiapan pra-Natal “tetap aman.”

“Pihak industri juga harus berperan dengan terus memperbaiki kondisi kerja dan menaikkan gaji dengan layak agar perusahaan-perusahaan mempertahankan para pengemudi baru,” kata Shapps.

Namun, salah seorang pengusaha menolak langkah-langkah baru itu karena dianggap tidak memadai (rd/ft)/AFP/voaindonesia.com. []

Kebijakan Luar Negeri Inggris Pasca Brexit Lirik Asia

Posisi Inggris di Sektor Perikanan Kian Kuat Pasca Brexit

Brexit: Inggris Resmi Tinggalkan Uni Eropa

Uni Eropa Sambut Baik Kesepakatan Inggris Pasca Brexit

Berita terkait
Pasca Brexit, Indonesia Amankan Pasar Singkong ke Uni Eropa
Indonesia dan Uni Eropa memodifikasi Kesepakatan untuk produk singkong dengan tariff rate quota (TRQ) 6 persen.