Industri Penerbangan Suram, Budi Karya: Maka Move On

Menhub Budi Karya Sumadi mengatakan pandemi Covid-19 merupakan masa suram bagi berbagai bisnis, termasuk industri transportasi.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (tengah) didampingi Dirjen Perhubungan Udara Novie Rianto (kiri) meninjau kesiapan pelaksanaan tatanan normal baru di Terminal 2 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Kamis, 25 Juni 2020. (Foto: Antara/Muhammad Iqbal/aww)

Jakarta - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan pandemi Covid-19 merupakan masa suram bagi berbagai bisnis, termasuk industri transportasi. Salah satu yang terkena imbas paling dalam adalah transportasi udara.

"Saya ambil contoh angkutan udara secara umum, pada pandemi di industri penerbangan nasional tampak moderat pada triwulan I dan turun tajam di Maret, masuk triwulan II amat berat," ucap Budi Karya seperti dilansir dari Antara, Selasa, 11 Agustus 2020.

Banyak faktor, kata dia yang menyebabkan transportasi udara mengalami penurunan omzet hingga 30 persen sampai 50 persen dari kondisi normal. Misalnya, pemberlakuan kebijakan pembatasan pergerakan penumpang baik domestik maupun internasional dan adanya ketakutan penumpang akan tertular Covid-19.

Social DistancingCalon penumpang menunggu jadwal keberangkatan pesawat di Terminal Keberangkatan Domestik Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, Rabu, 18 Maret 2020. Angkasa Pura I menerapkan konsep \'social distancing\' dengan menempelkan stiker panduan jarak untuk mengatur jarak antar orang di sejumlah area pelayanan publik bandara sebagai salah satu upaya untuk meminimalisir potensi penyebaran COVID-19 atau virus Corona. (Foto: Antara/Fikri Yusuf)

Tapi sebenarnya, dampak Covid-19 terhadap industri penerbangan menurut dia tak hanya terjadi di Tanah Air saja. Karena, sejumlah maskapai di luar negeri pun menghadapai ancaman gulung tikar.

“Dua maskapai Eropa, Luthfansa dan Air France Prancis terancam gulung tikar. Kemudian Thai Airways lakukan penggantian operasi bulan ini karena lockdown di Thailand," tutur dia.

Kondisi industri penerbangan yang kritis tersebut akhirnya menimbulkan efek domino ke sektor lain, yakni sektor logistik. "Dengan pemberhentian perusahaan penerbangan, biaya kargo pun meningkat dan ganggu sektor logistik," kata dia.

Untuk mencegah kebangkrutan industri penerbangan, menurut Budi Karya semua pihak terkait tak boleh menyerah dan tetap optimistis akan ada perubahan di masa adaptasi kebiasaan baru (new normal). Dengan demikian, pertumbuhan ekonomi triwulan III makin baik.

"Kita tidak bisa menyerah, maka harus move on dengan kegiatan terukur untuk dorong transportasi yang menjunjung protokol kesehatan," ucapnya. []

Berita terkait
Batik Air Kini Dilengkapi HEPA Filter Pembersih Udara
Batik Air menerapkan tingkat kebersihan udara melalui peningkatan kegiatan kebersihan pesawat udara secara berskala.
Budi Karya Dorong Intelligent System Transportasi
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menilai masyarakat masih merasa waspada untuk menggunakan angkutan umum di masa adaptasi kebiasaan baru.
Budi Karya Minta Subsidi Rapid Test untuk Penumpang
Menhub meminta Kementerian Keuangan untuk memberikan anggaran subsidi rapid test Covid-19 bagi penumpang transportasi umum.
0
Pandemi dan Krisis Iklim Tingkatkan Buruh Anak di Dunia
Bencana alam, kelangkaan pangan dan perang memaksa jutaan anak-anak di dunia meninggalkan sekolah untuk bekerja