Imansyah Pelopor Bertani Tanpa Bakar Lahan

Imansyah sering mendapat resistensi dan ancaman dari warga sekitarnya, pasalnya warga menganggap praktik bertani tanpa bakar yang dilakukannya tidak efisien
(kiri-kanan) Petani Desa Makmur Peduli Api (DMPA) Imansyah bersama dengan Head of Social & Security Asia Pulp & Paper (APP) Sinar Mas Agung Wiyono, Sekjen Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Bambang Hendroyono, dan Gubernur Kalimantan Timur Awang Faroek Ishak di acara 10th IndoGreen Environment & Forestry Expo 2018. Imansyah merupakan salah satu petani binaan program Desa Makmur Peduli Api (DMPA), inisiasi Asia Pulp & Paper (APP) Sinar Mas, yang hari ini hadir dalam acara 10th Indogreen Environment & Forestry Expo 2018 di Samarinda Convention Hall, Kalimantan Timur (5-8 April 2018). Imansyah merupakan petani pelopor bagi warga sekitarnya dalam praktik bertani tanpa membakar lahan. (Adm)

Samarinda, (Tagar 5/4/2018) - Imansyah (53), petani dari Dusun Malong, Kecamatan Kenohan, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur merupakan petani pelopor bagi warga sekitarnya dalam praktik bertani tanpa membakar lahan.

Imansyah sering mendapat resistensi dan ancaman dari warga sekitarnya, pasalnya warga menganggap praktik bertani tanpa bakar yang dilakukannya tidak efisien dan hasil yang didapat tidak sebaik apabila dengan metode bakar lahan.

“Ketika saya awalnya mengajak warga untuk berganti cara tanam (tanpa bakar), banyak yang tidak percaya. Namun, setelah melihat hasilnya yang bahkan lebih baik dari metode membakar, lambat laun semakin banyak petani di Malong yang mengikuti metode saya,” ungkap Imansyah.

[caption id="attachment_53617" align="alignleft" width="712"]Imansyah 2 Imansyah memamerkan Padi Gunung sebagai hasil cocok tanamnya dalam pameran kehutanan dan lingkungan 10th Indogreen Environment & Forestry Expo 2018 di Samarinda Convention Hall, Kalimantan Timur (5-8 April 2018). Pameran ini merupakan yang terbesar di Indonesia. Padi Gunung merupakan jenis pangan lokal masyarakat tradisional Kalimantan dan memiliki karakteristik lebih lembut serta lebih mahal dari padi umumnya. (Adm)[/caption]

Imansyah merupakan salah satu petani binaan program Desa Makmur Peduli Api (DMPA), inisiasi Asia Pulp & Paper (APP) Sinar Mas, yang hari ini hadir dalam acara 10th Indogreen Environment & Forestry Expo 2018 di Samarinda Convention Hall, Kalimantan Timur (5-8 April 2018).

Program DMPA memungkinkan masyarakat Dayak Tunjung (suku asli Dusun Malong) untuk membudidayakan produk unggulan tersebut tanpa membakar lahan.

“Selama berpuluh-puluh tahun, warga Dusun Malong menanam Padi Gunung dengan metode tradisional, yaitu berpindah-pindah dan membakar lahan. Dengan masuknya program DMPA, kami jadi bisa menanam Padi Gunung dengan metode tumpang sari," terang Imansyah yang juga merupakan Ketua Dusun Malong.

Program DMPA membantu memberdayakan masyarakat sekitar sembari mengkombinasikannya dengan upaya pelestarian lingkungan. Hal ini sejalan dengan komitmen perlindungan hutan APP Sinar Mas yang tertuang dalam Forest Conservation Policy (FCP).

Head of Corporate Social and Security APP Sinar Mas Agung Wiyono menjelaskan, program DMPA yang pertama kali digagas pada akhir tahun 2015 kini telah menjangkau 191 desa yang tersebar di Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Barat.  (adm)

Berita terkait
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.