Argumen Luhut Kasus Covid-19 Flat Ditangkis Ilmuwan

Sekjen ALMI mengaku tidak setuju dengan pernyataan Luhut Binsar Pandjaitan yang menyebut adanya tren penurunan kasus virus corona atau Covid-19.
Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan diperiksa suhu tubuhnya sebelum rapat dengan Presiden Joko Widodo di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (3/3/2020). (Foto: Antara/Sigid Kurniawan).

Pematangsiantar - Sekjen Akademi Ilmuwan Muda Indonesia (ALMI) Berry Juliandi menepis pernyataan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan yang menyebut adanya tren penurunan kasus virus corona atau Covid-19, untuk itu akan dilakukan pelonggaran di sejumlah daerah.

Dia juga menyinggung bahwa data-data yang dimiliki pemerintah belum sesuai dengan kaidah ilmiah. "Saya tidak setuju. Karena data dan kurva yang ditampilkan pemerintah belum sesuai dengan kaidah ilmiah pembuatannya," kata Berry kepada Tagar, Jumat, 15 Mei 2020.

Dia mengingatkan, jika wacana relaksasi pelonggaran Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) benar direalisasi, kemungkinan besar jumlah perkembangan kasus Covid-19 di Indonesia akan semakin membeludak.

Baca juga: Luhut Pandjaitan Pede Ada Penurunan Kasus Covid-19

"Masih naik dan mungkin akan drastis kalau relaksasi PSBB dan mudik tidak ketat," ujarnya.

Seyogianya, kata Berry, jika pemerintah berkomitmen untuk mencegah penularan Covid-19 di berbagai daerah, seharusnya PSBB dilaksanakan sesuai dengan rencana awal. Termasuk melarang masyarakat mudik atau pulang kampung.

"Sebaiknya justru PSBB tetap dilaksanakan sesuai rencana. Mudik juga dilarang dengan sangat ketat," ucapnya.

Kendati demikian, Berry menilai kinerja pemerintah dalam penanganan kasus Covid-19 sejauh ini cukup baik. Namun, yang menjadi persoalan adalah minimnya data-data yang dimiliki, serta lemahnya koordinasi lintas kementerian, dan minimnya komunikasi kepada masyarakat luas.

Masih naik dan mungkin akan drastis kalau relaksasi PSBB dan mudik tidak ketat

Baca juga: Pengamat LIPI: Luhut Seharusnya Tak Laporkan Said Didu

"Kinerjanya sudah cukup baik, namun yang kurang adalah manajemen data dan informasi, serta komunikasi publik yang lemah," kata dia.

Lantas, dia menyarankan pemerintah agar lebih bijak dan serius dalam menangani pandemi Covid-19 ini. Tak hanya itu, keterbukaan data pun harus lebih dilakukan secara maksimal, sehingga masyarakat dapat mengetahui perkembangan sesungguhnya.

"Konsistensi kebijakan beserta sanksinya. Sehingga masyarakat dapat dengan mudah mengikuti kebijakan pemerintah," kata Berry.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan berencana melonggarkan sejumlah daerah yang dinilai mulai mengalami tren penurunan kasus Covid-19.

Hal itu disampaikan Luhut di sela acara penyerahan bantuan fasilitas kesehatan dari Bank DBS Indonesia di Jakarta, Kamis, 14 Mei 2020, yang juga dihadiri Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo.

"Dari data-data yang kita dapat juga, kelihatan Covid-19 di beberapa tempat sudah mulai flat tuh. Jadi saya pikir sudah bisa tercapai (penurunan) tidak terlalu lama dari sekarang ini," kata Luhut Binsar Pandjaitan. []

Berita terkait
Jejak Said Didu Hingga Konflik dengan Luhut Pandjaitan
Said Didu gampang menuding orang sebagai penjilat, anjing peking, dan tuduhan keji lain. Pendekatan hukum Luhut Pandjaitan mutlak didukung.
Pengacara Luhut Respons Said Didu Mangkir Pemeriksaan
Eks Sekretaris Kementerian BUMN mangkir dari panggilan Bareskrim Polri, pengacara Menko Luhut merespons.
Luhut vs Said Didu, Pakar Hukum Minta UU ITE Dicabut
Menanggapi perseteruan Luhut Panjaitan dengan Said Didu, pakar hukum pidana ini menilai UU ITE tidak cocok di negara modern berlandaskan demokrasi.
0
Elon Musk Sebut Pabrik Mobil Baru Tesla Rugi Miliaran Dolar
Pabrik mobil baru Tesla di Texas dan Berlin alami "kerugian miliaran dolar" di saat dua pabrik kesulitan untuk meningkatkan jumlah produksi