Jakarta - Google melarang situs dan aplikasi yang menyiarkan iklan teori konspirasi virus corona Covid-19. Alphabet, sebagai perusahaan induk Google, menyebut iklan seperti itu sebagai konten berbahaya.
Dikutip dari Reuters, seperti dilansir Antara, Sabtu, 18 Juli 2020, konten iklan berbahaya yang tidak diizinkan, yaitu yang berkaitan dengan teori konspirasi, seperti gagasan bahwa pandemik coronavirus Covid-19 dibuat di laboratorium China, sebagai senjata biologis yang dibuat oleh pendiri Microsoft, Bill Gates, atau bahwa virus tersebut adalah hoaks.
Google telah melarang iklan dengan konten berbahaya, seperti obat penyembuh "ajaib" atau yang mempromosikan gerakan anti-vaksinasi.
Kebijakan baru Google tersebut juga melarang pengiklan membuat konten mereka sendiri yang mempromosikan teori konspirasi virus corona.
Google hanya mengizinkan lembaga tertentu untuk menjalankan iklan tentang pandemik virus corona, termasuk organisasi pemerintah dan penyedia layanan kesehatan, untuk mencegah kegiatan seperti menaikkan harga pasokan medis.[]