IHSG Naik 0,65 Persen karena Sentimen Turunnya BI Rate

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia pada penutupan Kami, 19 November 2020 menguat 0,65 persen ke posisi 5.594,05 poin.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia pada penutupan Kami, 19 November 2020 menguat 0,65 persen ke posisi 5.594,05 poin.(Foto: Business Insider).

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada penutupan perdagangan Kami, 19 November 2020 menguat 0,65 persen atau 36,54 ke posisi 5.594,05 poin. Aksi beli oleh investor asing (net foreign buy) senilai Rp 329,44 miliar, mampu mengangkat Indeks Saham.

Sebanyak 306 saham naik, 185 saham menurun, dan 210 saham statis. Nilai transaksi tercatat mencapai Rp13,15 triliun. Volume perdagangan mencapai 19,37 miliar lembar dengan 1.003.438 kali transaksi.

Analis Bina Artha Sekuritas M Nafan Aji Gusta mengatakan penurunan suku bunga yang dilakukan BI adalah upaya mendukung program pemerintah dalam meningkatkan kinerja pertumbuhan ekonomi nasional. "Inflasi sudah sangat stabil. Pergerakan rupiah juga sudah sangat stabil. BI juga terus berkomitmen dalam meningkatkan likuiditas dengan meningkatkan program Quantitative Easing," ujarnya di Jakarta, Kamis, 19 November 2020 seperti diktuip dari Antara.

Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 18-19 November 2020 memutuskan untuk menurunkan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 25 basis poins (bps) menjadi 3,75 persen, suku bunga deposit facility sebesar 25 bps menjadi 3 persen, dan suku bunga lending facility sebesar 25 bps menjadi 4,5 persen.

Investor asing masih mencatatkan pembelian bersih alias net foreing buy senilai Rp329,44 miliar di seluruh pasar. Saham-saham dengan pembelian bersih terbesar asing antara lain PT Bank Central Asia Tbk atau BBCA senilai Rp 553,5 miliar. Setelah itu saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BBRI senilai Rp 95,3 miliar, dan PT Sarana Menara Nusantara Tbk atau TOWR Rp 35,1 miliar.

Saham-saham yang yang mengalami kenaikan harga antara lain PT Gudang Garam Tbk atau GGRM senilai Rp 2.050 menjadi Rp 44.925 per lembar. Setelah itu saham PT Indo Tambangraya Megah Tbk atauITMG senilai Rp1.075 menjadi Rp 10.275 per lembar serta PT Sinar Mas Multiartha Tbk atau SMMA Rp1.000 menjadi Rp 15.600 per lembar.

Saham-saham yang mengalami penurunan harga antara lain PT Sona Topas Tourism Industry Tbk atau SONA senilai Rp 275 menjadi Rp 5.825 per lembar. Setelah itu saham PT Hotel Sahid Jaya Tbk atau SHID senilai Rp 210 menjadi Rp 3.040 per lembar serta PT Citra Tubindo Tbk atau CTBN Rp 210 menjadi Rp 2.900 per lembar.

Saham-saham yang teraktif diperdagangkan antara lain PT Bank BRI Syariah Tbk atau BRIS sebanyak 36.609 kali senilai Rp 390,5 miliar. Setelah itu saham PT PT Sarana Menara Nusantara Tbk atau TOWR sebanyak 34.000 kali senilai Rp 223,2 miliar serta PT PT. Alam Sutera Realty Tbk atau ASRI sebanyak 31.098 kali senilai Rp 232,2 miliar.

Sebelumnya IHSG di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada penutupan perdagangan Rabu, 18 November 2020 menguat 0,49 persen atau 27,57 ke posisi 5.557,51 poin. Aksi beli oleh investor asing (net foreign buy) senilai dengan Rp 722,41 miliar, mampu mengangkat Indeks Saham.

Sebanyak 267 saham naik, 230 saham menurun, dan 202 saham statis. Nilai transaksi tercatat mencapai Rp12,25 triliun. Volume perdagangan mencapai 16,99 miliar lembar dengan 907.470 kali transaksi. []

Berita terkait
IHSG Naik Tips 0,62%, Saham BRI dan Mandiri Dijual Asing
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan Senin, 16 November 2020, menguat tipis 0,62 persen di posisi 5.494,87 poin.
IHSG Merosot 0,9%, Saham Telkom, BCA, dan Astra Dibeli Asing
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia pada penutupan Kamis, 12 November 2020 merosot 0,92 persen di level 5.458,60 poin.
IHSG Naik 0,85%, 4 Saham Bank Ini Diborong Investor Asing
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan Rabu, 11 November 2020 menguat 0,85 persen di level 5.509,51 poin.