Ibu Muda di Surabaya Melahirkan di Pasar Pabean

Beruntung di saat bersamaan seorang bidan PHL Diskes Koarmada II sedang belanja di Pasar Pabean dan langsung membantu proses persalinan.
Bidan PHL Diskes Koarmada II, Siti Indriyani saat menggendong anak Siti Romlah, perempuan yang dibantunya dalam proses persalinan di Pasar Pabean, Surabaya. (Foto: Tagar/Istimewa/Adi Suprayitno)

Surabaya - Seorang ibu muda bernama Siti Romlah tiba-tiba melahirkan di Pasar Pabean Surabaya. Meski mendapat perhatian masyarakat yang sedang berbelanja di Pasar Pabean, tak seorang pun membantu proses persalinan warga Pesapen, Surabaya tersebut.

Siti Romlah akhirnya dibantu oleh Anggota Dinas Kesehatan Koarmada II, Siti Indriyani untuk jalannya proses persalinan. Siti Indriyani mengaku kejadian tersebut pada Senin, 9 November 2020, pukul 12.30 WIB. 

Kami tiba-tiba mendengar ada seorang perempuan teriak histeris minta tolong dan dikerumuni banyak orang.

Istri anggota TNI Koarmada II, Serda Rudi Hermanto mengetahui Siti Romlah hendak melahirkan ketika sedang belanja ringan ke Pasar Pabean Surabaya untuk kebutuhan kantor.

"Kami tiba-tiba mendengar ada seorang perempuan teriak histeris minta tolong dan dikerumuni banyak orang. Namun tidak ada yang berani memberi pertolongan," ujar perempuan yang merupakan Bidan PHL (Pekerja Harian Lepas) Diskes Koarmada II ini, Kamis, 12 November 2020.

Baca juga:

Siti Indriyani mengaku spontan mendekat untuk melihat kerumunan orang. Terrnyata Siti Romlah sedang hamil dan merasa kesakitan. Meskipun hanya berbekal alat perlindungan diri minim, dan tak didukung alat kebidanan, Siti Indriyani berusaha membantu untuk dapat melahirkan secara darurat.

Dalam pengamatan Siti Indriyani, bayi tersebut ternyata sungsang karena sudah terlihat satu kaki terlebih dahulu keluar dari vagina. Meski proses persalinan sungsang dan berkategori sulit, kedua kaki bayi diupayakan keluar. Selanjutnya proses pengeluaran perut dan bahu.

"Setelah keluar badannya ternyata tampak lilitan tali pusat di leher bayi tiga kali lilitan, sehingga memerlukan waktu lebih lama lagi, " katanya.

Siti Indriyani berusaha meregangkan lilitan tali pusat satu persatu dengan sangat hati hati sampai bayi tersebut keluar dengan sempurna. Tak lama akhirnya bayi keluar tanpa tangisan dan tampak tanda hipoksia.

Setelah proses persalinan, dilakukan resusitasi jantung dan memberi rangsangan dengan menepuk-nepuk punggung bayi, serta menghangatkan tubuh bayi dengan kain seadanya disekitar.

"Setelah kurang lebih 15-25 menit upaya pertolongan bayi tersebut mulai tersedak akibat minum ketuban dan menangis kencang," kata Siti Indriyani.

Setelah bayi lahir utuh, proses melahirkan placenta/ari ari dilanjutkan dengan merujuknya ke RS Muhammadiyah Surabaya, dengan dibantu warga dan Babinsa setempat menggunakan kendaraan Tosa.

Keluarga Siti Romlah awalnya ingin memberikan nama Siti Indriyani sebagai bentuk ucapan terima kasih. Tetapi hal itu urung dilakukan, dan keluarga Siti Romlah akhirnya memberi nama Wira Ananta Rudira, yang merupakan motto Satsel tempat suaminya berdinas.[]

Berita terkait
59 Perahu Nelayan Surabaya Rusak Diterjang Gelombang Tinggi
Polairud Polda Jatim mendata setidaknya ada 59 perahu nelayan di pesisir Surabaya mengalami kerusakan akibat gelombang tinggi.
Penjelasan BMKG Gelombang Tinggi dan Rob di Pesisir Surabaya
BMKG memprediksi gelombang tinggi dan angin kencang akan terjadi hingga 3 hari ke depan. Warga di pesisir diimbau untuk waspada.
Alasan Penjual Sate di Surabaya Tergiur Jadi Kurir Sabu 1 Kg
Polrestabes Surabaya menangkap 4 tersangka di dua tempat berbeda. Total polisi mendapatkan 1,5 Kg sabu dan pil double L sebanyak 234 ribu butir.
0
Menkeu AS dan Deputi PM Kanada Bahas Inflasi dan Efek Perang di Ukraina
Yellen bertemu dengan Freeland dan janjikan kerja sama berbagai hal mulai dari sanksi terhadap Rusia hingga peningkatan produksi energi