Hutan Sitariddak di Taput Dibabati atas Izin Kehutanan

Penebangan hutan pinus di Bukit Sitariddak, Tapanuli Utara, Sumatera Utara menuai protes keras dari masyarakat.
Masyarakat Simanampang dan jajaran UPT KPH IV Balige tinjau batas titik koordinat penatausahaan hasil hutan melalui sistem Online di areal yang berada persis di puncak Bukit Sitariddak, Selasa 10 September 2019. (Foto: Tagar/Jumpa P Manullang)

Tarutung - Penebangan hutan pinus di lokasi areal penggunaan lain (APL) Bukit Sitariddak, Desa Sidagal, Kecamatan Siatas Barita, Tapanuli Utara, Sumatera Utara menuai protes keras dari masyarakat Desa Simanampang.

Amatan Tagar di lokasi, masyarakat Simanampang menuntut penghentian penebangan pohon pinus kepada jajaran Unit Pelaksana Teknis Kuasa Pengelolaan Hutan (UPT KPH) Wilayah IV Balige yang hadir di lokasi.

Di sana masyarakat mempertanyakan batas legalisasi titik koordinat penatausahaan hasil hutan melalui sistem online (Sipuhh Online) di areal yang berada persis di puncak Bukit Sitarindak.

Binton Simorangkir juru bicara masyarakat Simanampang mengatakan, penebangan pinus yang sudah diplot sebagai areal penggunaan lain untuk petani akan berdampak bahaya di kemudian hari.

"Dahulu sebelum direboisasi lahan ini langganan longsor. Keberadaan kayu di puncak Bukit Sitarindak ini sebagai penyangga air tanah dan penahan longsor," kata Binton.

Dikatakan, pada 8 Agustus 2019 silam, dia melihat sendiri dan merekam penebangan pohon pinus di areal tersebut.

Kalau pemerintah tidak mau menghentikan penebangan ini, maka kami akan terjun langsung ke areal untuk menyetopnya

"Adapun luas hutan pinus yang sudah ditebang menurut pekerja yang saya tanya adalah seluas 19,5 hektare. Yang saya tahu bahwa, hutan itu adalah hutan yang direboisasi pada tahun 1980-an. Pada saat itu, Bukit Sitariddak tersebut gundul dan kalau hujan mengakibatkan longsor dan banjir yang merusak persawahan dan perladangan masyarakat Sidagal dan Simanampang," katanya, Selasa 10 September 2019 kemarin.

Atas kondisi tersebut pemerintah mereboisasi bukit itu dan masyarakat telah mendapatkan manfaatnya, yaitu ketersediaan air minum, tidak ada lagi longsor dan banjir dan di samping itu, bukit itu begitu indah dan enak dipandang.

"Sekarang setelah reboisasi itu berhasil, tiba-tiba terjadi pembalakan. Semua yang saya tanya menjawab bahwa itu ada izinnya dari kementerian dan diurus secara online. Okelah ada izinnya, tetapi apakah pemerintah memikirkan dampaknya?" kata Binton.

Saat diminta tanggapan bagaimana tindak lanjut tuntutan mereka setelah berulangkali menginformasikan penebangan itu ke Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup, mereka niat akan turun langsung ke lokasi.

"Kalau pemerintah tidak mau menghentikan penebangan ini, maka kami akan terjun langsung ke areal untuk menyetopnya dan kami tidak bertanggung jawab apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan di sini," tegas Binton.

Menanggapi desakan warga agar penebangan dihentikan, Leo Sitorus, Kepala UPT KPH IV Balige, menjelaskan bahwa penebangan itu dilengkapi syarat resmi dari Balai Pengelolaan Hutan Produksi (BPHP) Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup.

"Sipuhh Online atas nama Ronal Tigor Siregar. Kalau kewenangan kami tidak ada di sana, yang jelas syarat untuk Sipuhh Online dari BPN dipenuhi oleh pemegangnya," kata Leo Sitorus di hadapan warga yang keberatan atas penebangan pohon pinus itu.

Pantauan Tagar dari titik awal penebangan dari kaki Bukit Sitariddak, lahan terpantau mulai gersang.

Potongan sisa penebangan dan jalan lintas mengangkut kayu log dari lokasi nampak diselimuti debu. Demikian juga di puncak bukit masih terlihat batang-batang pohon yang mulai mengering.[]

Berita terkait
Calon DPRD Taput Meninggal, Ucapan Duka Ramai di Medsos
Keluarga besar jajaran KPU Kabupaten Tapanuli Utara melalui Kopman Pasaribu menyatakan duka mendalam atas kepergian almarhum.
Cewek Pebisnis Kopi di Taput, Inspirator Kaum Muda
Dua tokoh mengapresiasi Rotua Fransiska Nababan, seorang cewek pegiat bisnis kopi sangrai di Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara.
Hutan di Kawasan Danau Toba Terbakar
Hutan di kawasan Danau Toba terbakar, tepatnya di perbukitan Dusun Sinongnong, Desa Silalahi II, Kecamatan Silahisabungan, Kabupaten Dairi.
0
Sejarah Ulang Tahun Jakarta yang Diperingati Setiap 22 Juni
Dalam sejarah Hari Ulang Tahun Jakarta 2022 jatuh pada Rabu, 22 Juni 2022. Tahun ini, Jakarta berusia 495 tahun. Simak sejarah singkatnya.