TAGAR.id, Jakarta - Pengacara kondang Hotman Paris Hutapea pasang badan membela Raffi Ahmad yang dituding mengumpulkan dara dari para koruptor untuk kepentingan pencucian uang. Dengan tegas, tudingan itu dibantah oleh Raffi.
Saat menggelar konferensi pers di kawasan Mampang, Jakarta Selatan, pada Senin. 5 Februari 2024 Hotman bahkan membongkar pendapatan Raffi dalam satu bulan. Apalagi, Raffi sendiri sudah berkarier kurang lebih 26 tahun lamanya di industri hiburan.
"Sampai detik ini saya bersyukur dipercaya stasiun TV dan saya mau menabung. Kalau saya kerja 26 tahun syuting, selama 26 tahun bisa dikalkulasikan saja. Ditambah kemarin saya bangun perusahaan RANS," ungkap Raffi.
Wajar atau tidak wajar, masyarakat bisa menilai. Kalau wajar saja dia kerja pagi sampai pagi lagi, banyak orang kerja pagi sampai malam, bahkan ada yang tidak tidur.
"Dalam sehari Raffi bisa kerja 3 sampai 4 program di TV. Setiap program dibayarnya Rp 25 juta sampai Rp 50 juta. Dalam sehari Rp 150 juta, 10 hari Rp 1,5 miliar, sebulan Rp 4,5 miliar. Itu perhitungan kasar," katanya.
Raffi tidak menampik jika perusahaannya, Rans Entertainment, memang memiliki dana bernilai fantastis. Selain uang pribadi, suami Nagita Slavina itu juga mendapat suntikan dana dari investor.
- Baca Juga: Deretan Artis yang Dampingi Debat Cawapres Gibran, Raffi Ahmad, Nagita Slavina, hingga Tretan Muslim
"Rans alhamdulillah sudah usia 6 tahun, sekarang zamannya fundraising, valuasi Rans sudah masuk Rp 2,7 triliun," tambah Raffi.
Tidak berhenti sampai di situ, Hotman pun kembali membela Raffi melalui unggahan Instagram pribadinya.
"Ayok nyinyir dan fitnah terus sampai kamu kamu tua dan hidup ekonomi pas pasandan bersamaan kami kerja 16 jam sehari!Ha ha," sindir Hotman dalam unggahannya.
Di sisi lain, Ketua DPP National Corruption Watch (NCW), Hanifa Sutrisna, mengaku jika pihaknya menerima pengaduan dari masyarakat terkait Raffi. Pihak NCW juga menilai ada kejanggalan soal kekayaan Raffi yang meningkat drastis dalam tiga tahun terakhir.
"Dalam hal ini NCW menyampaikan bahwa fungsi penegakan itu bukan di DPP NCW, fungsi kami adalah menganalisasi pengaduan masyarakat yang datang ke NCW," kata Hanifa dalam konferensi pers yang digelar di kawasan Pancoran, Jakarta Selatan, Senin, 5 Februari 2024.
"Hingga saat ini ada dua laporan yang sudah konfirmasi soal dugaan itu," lanjutnya.
"Dalam waktu tiga tahun terakhir, dia bisa mendapatkan kekayaan hingga triliunan, bagi kami, mempelajari aktivitas keuangan itu dilihat dari history. Apa iya secara tiga tahun orang bisa memiliki kekayaan triliunan? Ini masih dugaan dan masih dalam proses dipelajari dan di-review," imbuh Hanifa.
"Yang menjadi momentum kami, bahwa perusahaan ini dibangun dan dibesarkan tahun 2020 sejak COVID, logika sederhana bagi kami orang keuangan, me-leverage perekonomian dalam waktu tiga tahun, kita bisa hitung-hitunglah," katanya.
Hanifa pun melemparkan lagi kepada masyarakat soal kejanggalan tersebut. Pihak NCW sendiri masih mempelajari bukti atas aduan masyarakat tersebut.
"Wajar atau tidak wajar, masyarakat bisa menilai. Kalau wajar saja dia kerja pagi sampai pagi lagi, banyak orang kerja pagi sampai malam, bahkan ada yang tidak tidur," tambah Hanifa.
"Kami belum bisa menyampaikan (bukti) di sini, karena tahap berikutnya akan disampaikan ke aparat penegak hukum," lanjutya.
"Jika seandainya cukup bukti dan secara hukum, kita akan teruskan apakah layak sebagai aduan yang memiliki delik. Aduannya telah terjadi tindak pidana korupsi yang nantinya ada tindak pidana lanjutan dugaannya yang melibatkan saudara R. Ini masih kami dalami, kami juga tidak mau gegabah," tandas Hanifa. []