Hitung Sendiri, Appi-Cicu Klaim Kemenangan Lawan Kotak Kosong

Hitung sendiri, Appi-Cicu klaim kemenangan lawan kotak kosong, bertentangan dengan quick count independen.
Hitung Sendiri, Appi-Cicu Klaim Kemenangan Lawan Kotak Kosong | Calon wali kota Makassar Munafri Arifuddin diangkat ramai-ramai oleh pendukungnya saat tim internal menyatakan kemenangan lawan kotak kosong versi hitung sendiri, Rabu malam 27/6/2018. (Foto: Tagar/Rio Anthony)

Makassar, (Tagar 28/6/2018) - Tim pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Makassar, Munafri Arifuddin-Andi Rachmatika Dewi (Appi-Cicu) berhasil mengungguli kotak kosong. Appi-Cicu 52,21 persen, kotak kosong 47,79 persen.

Angka itu berdasarkan penghitungan yang dibuat sendiri oleh tim internal mereka, berlawanan dengan hasil penghitungan cepat (quick count) dari berbagai lembaga survei independen.

Mereka menyebut hasil penghitungan sendiri itu sebagai real count.

Farouk M Beta Ketua Tim Pemenangan Appi-Cicu menjelaskan data real count yang masuk dalam penginputan internal Appi-Cicu sejumlah 2483 TPS dari total 2670 TPS yang tersebar di Kota Makassar atau presentase suara sebanyak 93 persen dari total suara sah.

Perolehan tersebut katanya berdasarkan dari data C1 yang dikumpulkan oleh saksi Appi-Cicu yang berada di TPS yang kemudian diinput di Posko Komando Appi-Cicu, Jalan AP Pettarani.

Dalam jumpa pers Rabu malam (27/6) Farouk mengungkapkan alasan data tersebut lambat diumumkan.

"Kami terlambat yang pertama menunggu Pak Appi berbuka puasa dulu karena sementara puasa Syawal. Kemudian data yang diinput mengalami keterlabatan karena saksi yang ditugaskan agak lambat memasukkan data, mereka merekap dulu per kelurahan," katanya.

Adapun data terakhir yang diinput hingga pukul 18.00 Wita yakni Appi-Cicu memperoleh 52,21 persen, sementara kotak kosong 47,79 persen.

"Kami berpakotan C1 dan itu yang diserahkan saksi kami. Dan sampai detik ini kami yakin menang. Semoga hingga beberapa hari kedepan KPU umumkan dan sesuai dengam data real kami," lanjutnya.

Terkait sejumlah quick count yang memenangkan kotak kosong, Aru sapaan Farouk M Beta mengajak pihak-pihak lain yang tak menginginkan Appi-Cicu pimpin Makassar agar menghentikan pembentukan opini.

"Beberapa jam kami disibukkan terkait penginputan ini, terus yang beredar itu kan cuma menggunakan beberapa sampel, jadi jangan terus membentuk opini di masyarakat," katanya.

Meski menang berdasarkan real count internal, pihaknya tetap akan menunggu keputusan akhir dari KPU Kota Makassar.

Tunggu Versi KPU

Berbeda dengan penghitungan internal Appi-Cicu, sejumlah rilis lembaga survei independen menunjukkan kemenangan kotak kosong. Penghitungan suara versi tim Appi-Cicu itu seperti melawan arus.

Celebes Research Center (CRC) misalnya sampai Rabu malam merilis data, pasangan nomor urut satu Munafri Arifuddin-Andi Rachmatika Dewi (Appi-Cicu) meraih 46,48 persen, sementara kotak kosong unggul dengan raihan 53,57 persen dari presentase suara masuk 100 persen.

Firdaus Muhammad pengamat politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, memberikan tanggapan singkat terkait penghitungan tim internal Appi-Cicu yang berlawanan dengan lembaga survei independen.

"Tunggu versi KPU," katanya pada Tagar News, Kamis pagi (28/6).

Sementara itu Herman Hezer Direktur CRC menyatakan bahwa kemenangan kotak kosong di Makassar kemungkinan merupakan pengalihan suara dari pendukung paslon yang tersingkir. 

"Terjadi polarisasi pemilih di Kota Makassar. Umumnya yang memilih kotak kosong adalah pendukung Danny Pomanto. Karena di media sosial mereka cukup kencang mengkampanyekan kotak kosong. Saya kira itu cukup berhasil mempengaruhi publik Kota Makassar. Pada akhirnya publik Makassar lebih banyak memilih kotak kosong dibandingkan pasangan Appi-Cicu," ujar Herman.

Sebelumnya, Mohammad Ramdhan 'Danny' Pomanto calon gubernur yang tersingkir dari arena Pilkada Makassar, sujud syukur dan menangis begitu mengetahui kotak kosong menang dalam penghitungan suara cepat (quick count) yang dirilis berbagai lembaga survei.

Dari hasil hitung cepat, kata Danny, masyarakat lebih banyak memilih kotak kosong, artinya mayoritas tidak setuju Makassar dipimpin pasangan Munafri Arifuddin-Andi Rachmatika Dewi (Appi-Cicu).

Danny Pomanto didiskualifikasi oleh KPU, membuat pasangan Appi-Cicu melaju sebagai calon tunggal dalam Pilkada Makassar. (rio)

Berita terkait
0
Jokowi - Prabowo Berdampingan Salat Iduladha, Pesan Apa yang Ingin Disampaikan
Presiden Jokowi dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto berdampingan salat Iduladha di Masjid Istiqlal. Pesan apa yang ingin disampaikan Jokowi.