Ponorogo - Warga Ponorogo, Jawa Timur dihebohkan dengan beredarnya video salah seorang anak perempuan yang dikeroyok oleh beberapa anak perempuan lainnya. Video tersebut viral di media sosial dalam beberapa hari terakhir.
Dua video masing-masing berdurasi 30 detik ini memperlihatkan beberapa gadis Anak Baru Gede (ABG) dan satu pemuda yang berada di kawasan Monumen Bantarangin Ponorogo.
Dalam video pertama terlihat seorang gadis ABG menuding seorang cewek yang duduk diatas motor dengan Nopol AE 6233 WM merebut pacarnya.
Pada video kedua terlihat empat cewek ABG mengelilingi satu cewek lain dan terlibat adu mulut. Salah satu cewek tampak berapi-api membentaknya. Tak mau kalah, cewek yang dibentak dan sedang duduk di atas motor itu pun sesekali tampak membalasnya.
Tangkapan video itu diunggah di akun Instagram @ponorogo.update serta grup Facebook Info Cepat Wilayah Ponorogo Tanpa Sensor pada Senin, 19 Oktober 2020.
Terkait video viral ini, polisi telah memanggil lima pemeran perempuan dan dua pria yang mereka gambar peristiwa tersebut.
Hingga Selasa malam, 20 Oktober 2020 tangkapan gambar video itu di akun Instagram @ponorogo.update sudah mendapatkan tanda suka sebanyak 5123 nitizen dan dikomentari 606 orang.
Video ini mendapat banyak tanggapan dari warganet. Salah satunya @psp.official88.
"Belajar yang rajin nduk (nak) biar jadi penerus bangsa yang baik. Orang tua mu pasti malu melihat video ini," tulis akun tersebut.
Terkait video viral ini, polisi telah memanggil lima pemeran perempuan dan dua pria yang mereka gambar peristiwa tersebut. Mereka dimintai keterangannya terkait aksi mereka yang menghebohkan jagat dunia maya sejak beberapa hari terakhir.
Kasat Reskrim Polres Ponorogo, AKP Hendi Saptahadi menyatakan, lima perempuan dalam video sekaligus dua pria yang mengambil gambar masih sementara diperiksa polisi. "Mereka ada yang siswi SMP, SMA, ada juga yang sudah kerja," kata Hendi.
Baca juga : Kata Polisi soal Video Viral Duel Geng Motor di Yogyakarta
Hendi enggan membeberkan permasalahan para remaja cewek ini. Ia beralasan karena masih memanggil yang lain untuk dimintai keterangan. Menurut Hendi Polisi juga memanggil keluarga, perangkat desa dan pihak sekolah remaja yang diperiksa itu.
"Dari hasil penyelidikan sementara, video yang viral di media sosial dalam beberapa hari terakhir ini, bukan settingan," kata dia. []
