Hasto: Yang Disampaikan Jokowi Memberi Semangat Bukan Ngajak "Berantem"

Arahan Jokowi kepada relawannya agar 'berani jika diajak berantem' ramai jadi pembahasan.
Presiden Joko Widodo menyampaikan sambutan dalam Rapat Umum Relawan Jokowi di Sentul Internasional Convention Center, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (4/8). Rapat Umum Relawan Jokowi se-Indonesia yang diikuti ribuan relawan dari lebih 100 organisasi tersebut mendeklarasikan dukungan untuk Presiden Joko Widodo dalam Pemilihan Presiden 2019. (Foto: Ant/Arif Firmansyah)


Jakarta, (Tagar 5/8/2018) - Arahan Jokowi kepada relawannya agar 'berani jika diajak berantem' ramai jadi pembahasan. Arahan itu disampaikan saat Jokowi berbicara di Rapat Umum Relawan Jokowi, bertempat di SICC, Sentul, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (4/8). Jokowi awalnya meminta relawan untuk bersatu, militan, dan kerja keras.

Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan hal yang disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) kepada relawan untuk berani 'berantem' hanya untuk memberi semangat "Ya namanya memberikan semangat, yang penting tidak sampai ribut," kata Hasto, di sela pembekalan bakal caleg PDI Perjuangan, di Jakarta, Minggu (5/8), mengutip Antara.

Menurutnya, yang disampaikan Jokowi kepada relawan dalam rapat umum bersama relawan di Sentul, justru menitikberatkan agar jangan sampai terdapat adu fisik.

"Jokowi menegaskan jangan sampai ada adu fisik, kita dukung demokrasi jangan sampai ada kekerasan," ujar Hasto pula.

Menurut Hasto, tradisi konflik dalam kultur Jawa yang dipakai Jokowi, 'berantem' bukanlah konflik tertinggi, melainkan saat tidak saling berbicara satu sama lain.

Hal senada disampaikan Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Johan Budi SP. Menurut Johan Budi pernyataan Jokowi kepada relawan untuk berani "berantem" hanyalah merupakan kiasan.

"Saya kira yang disampaikan oleh Pak Presiden Jokowi kiasan, berantem jangan diartikan secara fisik, bukan begitu," ucap Johan Budi di sela pembekalan bacaleg PDIP di Jakarta, Minggu (5/8).

Ditegaskannya konteks yang dikatakan Jokowi tentang berantem bukan fisik, tetapi untuk melawan pihak yang memfitnah dan melakukan ujaran kebencian.

Yang disampaikan Presiden Jokowi kepada relawan dalam rapat umum bersama relawan di Sentul, Bogor menurut dia yang dalam kesempatan itu tidak hadir, adalah menitikberatkan untuk tidak memfitnah serta melakukan ujaran kebencian dalam upaya memenangkan dirinya.

"Saya kira tidak (provokatif), jangan berantem diartikan fisik. Sebelum bicara itu Pak Presiden berpesan untuk menjaga persatuan dan kesatuan," ucap Johan Budi.

Dalam acara rapat umum relawan pada Sabtu (4/8) tersebut Jokowi mengatakan kepada relawan untuk tidak membangun permusuhan, membangun ujaran kebencian, memfitnah dan mencela, dan menjelekkan orang, tetapi kalau diajak "berantem" harus berani.

Selain itu, Jokowi mengajak semua relawan menggalang persatuan, persaudaraan dan kerukunan karena hal itu merupakan anugerah dari yang harus disyukuri dan dijaga.

Ia menyebutkan pada 2019 nanti ada pemilihan umum presiden (pilpres) dan pemilihan umum legislatif (pileg) di mana bukan sekedar kalah atau menang, tetapi untuk penguatan demokrasi Indonesia.

"Supaya demokrasi kita kuat, supaya rakyat merasakan proses Pemilu 2019," kata Jokowi.***

Berita terkait
0
Demokrat: egah Polarisasi, Elit Politik Jangan Takut Berkompetisi
Demikian ditegaskan Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra, dalam keterarannya pada Selasa, 28 Juni 2022.