Hari Ketiga BJ Habibie di Rumah Sakit

Presiden ketiga Republik Indonesia BJ Habibie sudah tiga hari dirawat di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto Jakarta.
BJ Habibie (tengah). (Foto: Antara/Puspa Perwitasari)

Jakarta - BJ Habibie hari ketiga di rumah sakit, dalam keadaan sadar, bisa berkomunikasi menggunakan bahasa isyarat.

Hal tersebut disampaikan Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Theo L Sambuaga, yang pada Selasa, 10 September 2019, diberitakan Antara menjenguk Habibie di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto Jakarta.

"Dia berkomunikasi terus dengan cucu yang gede. Cucu anak dari keponakan yah, yang sudah gede itu berkomunikasi langsung dengan bahasa isyarat," tutur Theo.

Theo melihat kondisi BJ Habibie dari balik kaca di ruang perawatan.

"Di dalam cuma cucu-cucu. Kita dari kaca. Beliau berbaring persis menghadap kaca," kata Theo.

Tadi keluarga cerita, Bapak tetap semangat tinggi.

Selain anggota keluarga, kata Theo, beberapa dokter berjaga di ruang perawatan intensif tersebut.

Theo mendapat keterangan dari keluarga, BJ Habibie sudah sadar dan dapat berkomunikasi.

"Tadi keluarga cerita, Bapak tetap semangat tinggi," ujar Theo.

Sebelumnya, Ketua Tim Dokter Kepresidenan Prof dr Azis Rani menerangkan BJ Habibie masuk RSPAD Gatot Soebroto sejak Minggu, 8 September 2019. Ini hari ketiga BJ Habibie dirawat di rumah sakit itu. Tim dokter kepresidenan menangani perawatan kesehatan BJ Habibie. []

Berita terkait
Mereka yang Menemani BJ Habibie di Rumah Sakit
Siapa saja yang menemani Presiden ketiga RI BJ Habibie selama menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Jakarta?
Tujuh Kali Hoaks BJ Habibie Meninggal
Setidaknya, sudah tujuh kali hoaks mengenai kabar Habibie meninggal, kabar yang meresahkan masyarakat.
Riwayat Penyakit yang Diidap BJ Habibie
BJ Habibie punya riwayat sakit. Penanganan gangguan kesehatan Presiden ke-3 Indonesia ini nyaris di rumah sakit jiwa.
0
Staf Medis Maradona Akan Diadili Atas Kematian Legenda Sepak Bola Itu
Hakim perintahkan pengadilan pembunuhan yang bersalah setelah panel medis temukan perawatan Maradona ada "kekurangan dan penyimpangan"