Harga Anjlok, Ganjar Serukan ASN Jateng Borong Sayur

Harga sayuran anjlok, kekuatan ASN di Jawa Tengah dikerahkan untuk borong sayuran. Itu cara Gubernur Ganjar Pranowo bantu petani.
Aksi bagi sayur secara gratis oleh petani Magelang belum lama ini karena harga anjlok. Menyikapi itu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta ASN melakukan aksi borong sayur dengan harga pantas. (Foto: Tagar/Solikhah Ambar Pratiwi)

Semarang - Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo menyerukan seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) di wilayahnya melakukan aksi borong produk pertanian. Menyusul anjloknya harga sejumlah komoditi sayur di masa panen saat ini.  

Para petani sayur di Jateng mengeluhkan anjloknya harga berbagai komoditas sayuran di pasaran. Padahal, saat ini banyak petani yang sedang memasuki musim panen.

Di Magelang, harga pasaran kubis sekarang hanya Rp 500 perkilogram. Padahal biasanya dibanderol seharga Rp 2.000 per kilonya. Tomat yang biasanya Rp 4.000, kini hanya laku Rp 500 per kilogram. Sedangkan sawi yang biasanya Rp 1.000, saat ini hanya laku Rp 250 per kilogram.

Hal sama juga terjadi di Kendal. Harga cabai merah, cabai rawit anjlok hingga hampir separuh dari harga biasanya, menjadi Rp 7.000 dan Rp 8.000 per kilogram 

Akibatnya, banyak petani yang merugi, malah banyak yang membagi-bagikan sayurannya secara gratis kepada masyarakat ketimbang dijual harga murah.

Dan gerakan ini sudah terbiasa, dulu cabai pernah, bawang pernah. Semuanya dilakukan untuk membantu petani.

Menyikapi hal itu, Gubernur Ganjar langsung merespons dengan mengoptimalkan kekuatan ASN di wilayahnya. Ganjar memerintahkan semua ASN memborong hasil sayur petani.

Perintah itu langsung ditindaklanjuti Korpri, organisasi ASN di lingkungan Pemprov Jateng, dengan menggelar Gerakan Korpri Peduli Petani. Mereka kemudian menghimpun para ASN untuk membeli sayur-sayuran itu dengan harga pantas.

Misalnya harga cabai rawit merah dihargai Rp 10.000 per kilogram, cabai rawit keriting seharga Rp 10.000 per kilogram, tomat Rp 5.000 per kilogram, kubis dan labu siam masing-masing Rp 5.000 perkilogram. Aneka sayur itu dijual dalam bentuk paket. 

"Saya itu disambati petani, pak ini gimana harga komoditi sayuran hancur. Lalu saya minta ada gerakan dan langsung ditindaklanjuti teman-teman ASN dengan memborong hasil pertanian dengan harga layak," kata Ganjar di kantornya, Jumat, 4 September 2020. 

Ganjar menerangkan, gerakan ASN membeli produk pertanian dengan harga pantas ini sebenarnya tidak lebih dari gerakan moral. Para ASN di lingkungan Pemprov Jateng sedang mempraktikkan rasa kemanusiaan dan kecerdasan emosional yang ada.

"Saya hanya bilang, yuk ini sayuran petani dibeli bareng-bareng, mereka langsung membuat gerakan yang diinisiasi Korpri dan Pak Sekda. Dan gerakan ini sudah terbiasa, dulu cabai pernah, bawang pernah. Semuanya dilakukan untuk membantu petani," ucapnya.

Baca lainnya: 

Sampai saat ini, lanjut Ganjar, sudah ada 2.424 paket yang dipesan oleh ASN Pemprov Jateng. Jumlah itu dipastikan bertambah karena minat ASN membantu petani masih tinggi.

"Harapan saya, kabupaten kota juga melakukan ini. Maka saya sudah kirimkan pesan ke bupati wali kota untuk ikut menggerakkan bareng-bareng, agar semua bisa jalan," kata dia. []

Berita terkait
Harga Anjlok, Petani di Magelang Bagikan Sayur ke Warga
Harga sayuran di tingkat petani di wilayah Kabupaten Magelang anjlok. Petani pilih membagikan gratis sayurnya kepada warga.
Sayuran dan Sembako Bertebaran di Yogyakarta, Gratis
Aneka sayuran itu rapi dalam ikatan-ikatan, ada juga bahan pangan dalam kantong digantung. Warga Yogyakarta boleh ambil, gratis, sesuai kebutuhan.
Keluh Petani Bunga di Kota Batu Beralih ke Sayuran
Para petani bunga mulai beralih menjadi petani sayuran dikarenakan harga bunga yang turun drastis di Kota Batu, Jawa Timur.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.