Makassar - Liga 1 dan Liga 2 akan digulirkan kembali di tengah pandemi Covid-19. Ini menerbitkan harapan bagi wasit untuk kembali bertugas. Bila kembali ke lapangan, berarti mereka mendapat pemasukan lagi.
Wasit merupakan salah satu perangkat pertandingan sang penting di kompetisi Liga 1 maupun Liga 2. Saat kompetisi dihentikan, wasit yang mengalami kesulitan.
Mereka termasuk yang terdampak akibat pandemi virus corona. Terutama bagi mereka yang tidak memiliki pekerjaan lain kecuali bertugas sebagai sang pengadil.
Setelah liga berhenti, otomatis saya tidak punya pemasukan lagi
Saat kompetisi dihentikan, pemain yang telah menandatangani kontrak dengan tim jelas tidak terganggu keuangannya. Para pemain masih menerima gaji meski hanya sebesar 25 persen dari kontrak yang diberikan klub. Artinya mereka tetap mendapat pemasukan meski tidak besar.
Sedangkan, wasit juga harus menanggung dampak dari penghentian kompetisi. Hal itu yang dirasakan wasit asal Sulawesi Selatan, Kasman, yang biasa bertugas di Liga 2.
Kasman mengaku dirinya hanya bisa pasrah dengan kondisi saat ini. Dia hanya bisa berdoa agar pandemi Covid-19 cepat berlalu sehingga kompetisi bisa digulirkan kembali.
Pasalnya, Kasman selama ini mendapatkan pemasukan jika memimpin pertandingan liga. Sejak diliburkannya kompetisi, dia pun tak punya pemasukan lagi.
"Setelah liga berhenti, otomatis saya tidak punya pemasukan lagi. Kegiatan selama dihentikannya liga, hanya berdoa saja di rumah," kata Kasman, Selasa 16 Juni 2020.
Saat kompetisi diliburkan, Kasman berinisiatif melatih anak-anak yang berada di Pattalassang, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Namun kegiatan ini juga berhenti karena adanya instruksi social distancing. Orang tidak gampang keluar rumah untuk mengantisipasi persebaran Covid-19.
Baca juga:
Dampak Covid-19, Gaji Pemain PSM Makassar Dipotong
PSM Tambah Waktu Libur Pemain Hingga 25 Maret
Namun Kasman bisa bernapas lega karena kompetisi rencananya bisa bergulir kembali. Sesuai rencana yang telah disusun, Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) menjadwalkan liga digulirkan pada bulan September.
Menurut Kasman tak masalah bila kompetisi akan dipusatkan di Pulau Jawa. Dirinya tetap mendukung keputusan tersebut. Dia juga berharap bisa ditugaskan meski liga dilaksanakan di Jawa.
"Kami ikut saja dengan keputusan PT LIB dan PSSI. Tapi kalau bisa liga secepatnya kembali bergulir," ujar dia. []