Haornas Hadirkan Ahmad Dani-Neno Warisman, Kapolda: Belum Ada Pengajuan Izin

Haornas hadirkan Ahmad Dani-Neno Warisman, Kapolda: belum ada pengajuan izin. "Saya khawatir ditunggangi," ujarnya.
Kapolda Jateng Irjen Pol Condro Kirono. (Foto: Dok Tagar/Agus Joko Mulyono)

Semarang, (Tagar 3/9/2018) - Jalan sehat dalam rangka Hari Olahraga Nasional (Haornas) di Solo pada 9 September mendatang rencananya menghadirkan Ahmad Dani dan Neno Warisman. Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Tengah sampai sekarang belum menerima pengajuan izin dari panitia penyelenggara terkait kegiatan tersebut.

"Saat ini pihak panitia baru menyampaikan pemberitahuan acara," tutur Kapolda Jateng Irjen Pol Condro Kirono, Senin (3/9).

Menurut Condro mekanisme perizinan, pemberitahuan kegiatan masyarakat dan kegiatan politik diatur dalam PP Nomor 70 Tahun 2017. Jika sebuah kegiatan masyarakat ada konten politis, mimbar bebas serta mengundang tokoh hingga artis wajib menyertakan izin resmi ke polisi.

"Kami berikan waktu tiga hari sebelum pelaksanaan untuk mengajukan izin, " ujar dia.

Namun begitu, lanjut Condro, kepolisian akan melarang jika acara jalan sehat Haornas disisipi konten politik, termasuk orasi yang menghadirkan tokoh politik serta artis. Terlebih kegiatan digelar pada hari Minggu atau hari besar nasional.

"Kalau unjuk rasa, hari Minggu itu kan hari olahraga nasional, hari libur nasional. Maka kegiatan seperti itu tidak boleh," tegas dia.

Dalam kesempatan tersebut, Condro tidak menampik adanya gerakan penolakan kehadiran Ahmad Dani dan Neno Warisman di jalan sehat Haornas di Solo. Karenanya dia meminta semua elemen masyarakat bisa menahan diri, turut menjaga kondusifitas wilayah Jawa Tengah, khususnya di Solo.

Penolakan disuarakan oleh Forum Masyarakat Cinta Surakarta. Mereka menolak kehadiran aktifis #2019GantiPresiden. Juga menilai acara Haornas sarat muatan politik disertai tuntutan penurunan harga sembako, harga BBM dan tarif listrik.

Di Kota Semarang, nada penolakan juga sudah muncul ke permukaan. Sejumlah spanduk terpampang di beberapa ruas jalan protokol. Yakni di Jalan Pahlawan Semarang, seberang Mapolda Jawa Tengah dan di kawasan Tugu Muda, tepatnya di samping pos polisi.

Dua spanduk berlatar belakang putih itu ditulis cat warna hitam dan putih secara manual. Spanduk itu bertuliskan 'Pak Kapolda & Kapolresta Solo; Wong Solo Minta Aga Kegiatan Haornas Untuk Kegiatan Politik Neno dan Dhani Tidak Diizinkan'.

Sempat viral di media sosial pada Sabtu (1/9), hari ini dua spanduk terpantau telah dicopot. Tidak jelas siapa yang melepas spanduk-spanduk tersebut.

Sikap GP Ansor

Sementara itu, Ketua Gerakan Pemuda (GP) Ansor Jawa Tengah Solahudin Aly menyatakan organisasinya belum ada keputusan untuk mendukung atau menolak kegiatan Haornas di Solo yang akan hadirkan Ahmad Dani dan Neno Warisman.

"Itu ranah penegak hukum. Tapi kami sepakat tidak setuju, bahwa jalan sehat tidak ada unsur politik," kata pria yang akrab disapa Gus Solah ini.

Karena itu dirinya mendorong kepolisian untuk tegas menyikapi rencana tersebut. "Kami dorong polisi, mereka tahu persis situasi, segera lah mengambil tindakan yang diperlukan," ujar dia.

Dan jika memang kegiatan jalan sehat Haornas hanya sebagai kedok untuk agenda politik tertentu maka kepolisian harus tegas menolak dengan tidak memberi izin. Sebab agenda politik yang terkait dengan Pemilu 2019 sudah ada jadwalnya sendiri.

"Kalau itu terkait pemilu sudah ada jadwalnya. Harusnya sesuai jadwal yang ada. Penegak hukum harusnya tegas menindak itu," sambung dia.

Gus Solah menilai wajar acara tersebut banyak mendapat penolakan masyarakat, baik di Solo maupun Semarang. Sebab hingga saat ini jenis kegiatan tersebut masih absurd, menyangkut pemilu atau bukan.

"Saya khawatir ditunggangi, akan ada penumpang gelap di sana. Beberapa waktu ini Solo memang agak sensitif soal itu. Maka polisi perlu pertimbangan, mereka yang punya kewenangan untuk beri izin atau tidak," tukas dia. []

Berita terkait
0
Tinjau Lapak Hewan Kurban, Pj Gubernur Banten: Hewan Kurban yang Dijual Dipastikan Sehat
Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar meninjau secara langsung lapak penjualan hewan kurban milik warga di Kawasan Puspiptek.