Hanya Minyak Goreng Curah yang Disubsidi, DPD RI: Pastikan Tidak Langka

Anggota DPD RI Fahira Idris mengungkapkan, hal paling utama yang harus dipastikan oleh Pemerintah adalah menjamin ketersediaan minyak goreng.
Anggota DPD RI Fahira Idris. (Foto: Tagar/DPD RI)

Jakarta - Pemerintah mengambil kebijakan baru terkait persoalan minyak goreng yang sudah beberapa bulan ini belum menemui solusi konkret. Kebijakan baru ini adalah Pemerintah mensubsidi minyak goreng curah dan melepas harga minyak goreng kemasan dengan harga keekonomian. 

Walau masih terlalu dini untuk menilai efektivitas kebijakan baru ini, tetapi publik sangat berharap ketersediaan dan harga minyak goreng bisa kembali normal seperti sebelumnya.

Anggota DPD RI Fahira Idris mengungkapkan, hal paling utama yang harus dipastikan oleh Pemerintah atas kebijakan baru ini adalah menjamin ketersediaan minyak goreng curah yang diberi subsidi. 


Saya berharap Pemerintah dapat memetik pelajaran dari persoalan minyak goreng yang sudah berbulan-bulan tidak kunjung selesai petakan masalah, potensi masalah, dan proyeksi tantangan ke depan kemudian rumuskan formulasinya.


Ketersediaan dan kemudahan masyarakat membeli minyak goreng curah menjadi parameter utama efektivitas kebijakan ini. Jika kelangkaan minyak goreng curah bisa dihindari maka akan menjadi satu langkah awal yang menjanjikan persoalan minyak goreng bisa diselesaikan. Namun, jika kembali terjadi kelangkaan, maka kebijakan ini harus dievaluasi total.

“Efektivitas kebijakan baru ini tentu nanti baru bisa kita lihat saat mulai berjalan di lapangan. Saya berharap semua berjalan baik dan minyak goreng curah yang diberi subsidi tersedia dan mudah diperoleh oleh masyarakat. Oleh karena itu penting ada evaluasi berkala. Jika perlu setiap hari Menteri Perdagangan melaporkan ke publik situasi minyak goreng di lapangan," ucap Fahira Idris dalam keterangan tertulisnya, Jumat, 18 Maret 2022.

"Evaluasi berkala sangat penting agar kebijakan baru terkait minyak goreng ini dirasakan langsung dampak positifnya. Harus diingat persoalan minyak goreng ini sudah terjadi berbulan-bulan dan sebentar lagi sudah bulan suci Ramadan di mana permintaan bahan pokok termasuk minyak goreng pasti meningkat,” katanya.

Fahira berharap, sembari menantikan efektivitas kebijakan subsidi minyak goreng curah dan melepas harga migor kemasan dengan harga keekonomian, Pemerintah diminta menyusun peta jalan stabilitas ketersediaan dan harga minyak goreng sehingga ke depan situasi seperti ini tidak terjadi lagi. 

Menurutnya, berbagai kebijakan Pemerintah mulai dari domestic mandatory obligation (DMO) dan domestic price obligation (DPO) hingga subsidi minyak goreng curah adalah solusi jangka pendek yang efektivitasnya tidak akan permanen dan fleksibel menghadapi berbagai tantangan minyak goreng yang kompleks.

“Saya berharap Pemerintah dapat memetik pelajaran dari persoalan minyak goreng yang sudah berbulan-bulan tidak kunjung selesai. Petakan masalah, potensi masalah, dan proyeksi tantangan ke depan kemudian rumuskan formulasinya. Kalau kita sudah punya peta jalan, maka apapun tantangan minyak goreng ke depan bisa cepat dicarikan solusinya,” pungkas Senator Jakarta ini. []

Berita terkait
Hendi Salurkan 5.400 Liter Minyak Goreng Harga 14.000 di Kota Semarang
Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi melakukan dropping 5.400 liter minyak goreng dalam kemasan untuk dijual kembali oleh pedagang.
Airlangga: Harga Minyak Goreng Curah Disubsidi Agar Menjadi Rp 14 Ribu
Pemerintah bakal menjamin stabilitas harga minyak goreng untuk menjaga ketersediaan di masyarakat.
Pertanyakan Kebijakan Subsidi Minyak Goreng, Sultan: Negara Tak Boleh Kalah dengan Kartel
Wakil Ketua DPD RI Sultan B Najamudin mempertanyakan kebijakan subsidi minyak goreng yang dilakukan oleh pemerintah yang tak jadi solusi.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.