Hantu, Kecelakaan dan Pengalaman Pribadi Yang Banyak Dicari

netizen yang beralih ke cerita human interest mulai disikapi situs berita. Selama bukan hoax atau fake news, unggahan personal bisa disajikan sebagai berita.
Hantu di Mal, kisah pengalaman pribadi seorang wanita yang berselfi di sebuah mal dan menangkap sosok hantu di fotonya. Netizen atau pengguna internet dewasa ini memang mulai bergeser pandangannya dari sekedar mencari informasi atau berita pada umumnya di situs-situs berita, kini beralih perhatiannya mencari cerita, pengalaman, kejadian yang dialami seseorang atau sekelompok orang di belahan dunia lain. Tak jarang peristiwa yang dialami orang lain itu dicari dan disebarkan melebihi informasi yang disajikan di situs-situs berita. (Foto: Ist)

Jakarta, (Tagar 13/10/2017) – Seberapa sering Anda melihat pengalaman pribadi seseorang yang diunggahnya di media sosial lalu berkembang viral (dibagikan) secara terus menerus dan akhirnya menjadi trending topic? Belakangan, hal ini semakin sering terjadi, bukan?

Kisah hidup atau kejadian yang dialami seseorang akhirnya menjadi sebuah informasi dan mendapat berbagai tanggapan dari pengguna internet atau disebut netizen.

Netizen atau pengguna internet dewasa ini memang mulai bergeser pandangannya dari sekedar mencari informasi atau berita pada umumnya di situs-situs berita, kini beralih perhatiannya mencari cerita, pengalaman, kejadian yang dialami seseorang atau sekelompok orang di belahan dunia lain.

Tak jarang peristiwa yang dialami orang lain itu dicari dan disebarkan melebihi informasi yang disajikan di situs-situs berita.

Masih ingat cerita pengalaman seorang gadis yang batal menikah karena bertengkar dengan calon ibu mertuanya? Pengalamannya yang dituangkan di media sosial itu dicari dan disebarluaskan warga pengguna internet. Dalam satu hari, sudah ribuan yang membaca dan sekaligus menyebarkan cerita sang gadis itu. Ketertarikan ribuan netizen bahkan mengalahkan kecenderungan orang mencari sebuah berita.

Seiring berjalannya waktu, kini mulai banyak situs-situs berita yang menyajikan pembacanya kisah-kisah hidup seseorang. Berita umum yang biasanya mereka sajikan kini mulai tergeser dengan cerita-cerita personal yang menarik perhatian masyarakat pengguna internet. Ya, apa pun kiatnya, cerita human interest selalu berhasil menyedot perhatian publik.

Kemarin, hampir sehari penuh, netizen sibuk memviralkan cerita seorang wanita yang mengunggah foto selfienya bersama rekannya di sebuah mal di Tangerang. Sekilas tak ada yang istimewa dengan foto-foto mereka di sebuah pusat jajan makanan (food station) di mal itu.

Yang menarik, adalah keterangan sang wanita atas salah satu fotonya yang menampilkan sosok mahluk halus berambut panjang tergerai di belakang mereka berfoto ria. Sang wanita bahkan bilang siap diperiksa keaslian foto tersebut termasuk menyerahkan gadget yang dipakainya mengabadikan momen itu kepada siapa saja yang tak percaya bahwa sosok di belakang mereka itu adalah adalah asli, bukan hasil rekayasanya.

Alhasil, hingga tengah malam tadi, status sang wanita telah mendapat like 12 ribu lebih, dengan nyaris 15 ribu komentar dan dibagikan 2 ribu kali. Sekali lagi terbukti, human interest selalu berhasil meraih pengunjung tertinggi melewati berita umum yang disajikan situs-situs berita.

Sesuai namanya, human interest yang jika diartikan harfiah adalah ketertarikan secara manusiawi, pengalaman atau peristiwa yang dialami seseorang itu memang mampu menyedot perhatian masyarakat pengguna internet, atau netizen.

Unggahan soal kecelakaan atau nasib sial seseorang pun bisa jadi viral dan dishare ribuan kali. Ingat foto soal pelaku penjambretan yang tertangkap lalu dihakimi brutal oleh massa? Atau kisah seorang tukang servis elktronik yang dituduh mencuri sound system mesjid? Itu semua viral bahkan bisa menjadi trending topic di sebuah negara.

Pengalaman buruk seseorang dengan aparat atau petugas sebuah instansi pun kini laku dijual. Keleluasaan menggunakan teknologi menggunakan alat kecil semacam telfon genggam pun memegang peranan.

Apa pun peristiwanya, tinggal siapkan kamera, gawai, bidik, rekam lalu lempar di media sosial, beres. Tak perlu memakan waktu sekian jam, cukup beberapa menit, kejadian di belahan dunia mana pun bisa secepatnya disaksikan di belahan dunia lainnya.

Kecenderungan netizen yang mulai beralih ke cerita human interest kini mulai disikapi oleh situs penyaji berita. Selama bukan hoax (berita bohong) atau fake news (berita palsu) unggahan personal pun kini bisa disajikan sebagai berita. Selagi belum memiliki hak paten atau hak siar, menyajikan kisah seseorang itu sama sekali tidak haram.. (rif)

Berita terkait
0
David Beckham Refleksikan Perjalanannya Jadi Pahlawan untuk Inggris
David Beckham juga punya tips untuk pesepakbola muda, mengajak mereka untuk menikmati momen sebelum berlalu