H-1 Cuti Gubernur, Ganjar Tinggalkan Rumah Dinas

Ganjar Pranowo dan keluarga terlihat meninggalkan rumah dinas yang telah ditempati selama lima tahun terakhir, Rabu (14/2) petang.
Ganjar Pranowo tampil santai dengan kaos oblong sambil menenteng sejumlah baju di prosesi pamitan dari rumah dinas gubernur, Puri Gedeh, di Gajahmungkur, Semarang, Rabu (14/2) petang. Seiring masa cuti kampanye per Kamis (15/2), calon gubernur incumbent ini mulai menanggalkan fasilitas gubernur yang diterimanya selama lima tahun terakhir. (agus)

Semarang (Tagar 14/2/2018) – Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mulai meninggalkan fasilitas rumah dinas gubernur, Puri Gedeh, di Jalan Gubernur Budiono No 8, Kecamatan Gajahmungkur, Kota Semarang, H-1  sebelum cuti. Seperti diketahui, Ganjang yang diusung PDI P akan maju sebagai calon gubernur incumbent di Pilkada Jateng 2018 mendatang.

Ganjar Pranowo dan keluarga terlihat meninggalkan rumah dinas yang telah ditempati selama lima tahun terakhir, Rabu (14/2) petang. Ganjar beserta keluarga akan pindah ke rumah kontrakan di Jalan Tengger Timur Raya No 1, Gajahmungkur.

Prosesi perpindahan tempat tinggal berlangsung sederhana dan unik. Unik karena sebelum keluar dari Puri Gedeh, Ganjar berpuisi ‘Berpedomanlah Pada Cita-Cita karya Soekarno’. Ratusan warga, mayoritas kader PDI Perjuangan turut menghantar Ganjar dan keluarga ke kediaman barunya. Diisi pula hiburan spontan berupa musik akustik. Hadir pula Sekda Provinsi Jateng Sri Puryono dan sejumlah pejabat teras di lingkungan Pemprov Jateng.

Ganjar mengucapkan terimakasih pada pegawai pemprov yang selama ini bertugas melekat dengan dirinya selama menjadi gubernur. Seperti pegawai protokoler, satpol PP, humas, pegawai TU Gubernur, hingga juru masak dan pegawai bagian kebersihan. “Terimakasih telah bersama saya dalam melayani rakyat selama hampir lima tahun ini,” kata Ganjar dalam pidato pamitannya.

Dalam kesempatan tersebut, Ganjar sekaligus memaparkan sejumlah keberhasilan kerjanya selama memimpin Jateng bersama Wakil Gubernur Heru Sudjatmoko di lima tahun terakhir. Dari penilaian terbaik reformasi birokrasi, penghargaan KPK tiga tahun berturut-turut, listrik 24 jam di Karimunjawa, mulusnya jalan provinsi, kredit bunga rendah untuk UMKM, penurunan kemiskinan, pembangunan RTLH, penurunan angka kematian ibu dan bayi hingga pembangunan Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang.

“Bandara Ngloram Blora dan Bandara Wirasaba menyusul dibangun, semoga konektivitas antardaerah ini akan mengatasi kesenjangan ekonomi dan semakin menyejahterakan masyarakat,” katanya.

Kendati demikian, Ganjar mengaku, tak luput dari salah dan kekurangan. “Sebagai manusia tentu tidak ada yang sempurna, saya meminta maaf atas kekurangan saya, kesalahan saya, dan banyak hal yang belum dapat saya lakukan. Ini adalah tanggung jawab saya dan semoga bisa terus bekerja untuk mewujudkan cita-cita masyarakat Jawa Tengah,” ujar dia. (ags)

Berita terkait
0
Pengamat Nilai KPK Beri Harapan Tindak Lanjuti Penyelidikan Formula E
Gengan diperiksanya Gatot juga bisa memberikan informasi yang berarti dalam penyelidikan dugaan korupsi penyelenggaraan Formula E.