Guru Cabuli Belasan Murid di Depok, Arist Merdeka Sebut Pelaku Gunakan Kekuasaan

Guru cabuli belasan murid di Depok, Arist Merdeka sebut pelaku gunakan kekuasaan. “Di samping bujuk rayu, ada ancaman-ancaman menggunakan kekuasannya, bisa mengancam dinaikkan nilainya atau diturunkan nilainya," ujarnya.
Ketua Umum Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) Arist Merdeka Sirait. (Foto: Ist)

Jakarta, (Tagar 8/6/2018) - Oknum guru SDN di Tugu Cimanggis Depok ditangkap polisi atas dugaan pencabulan terhadap siswa di sekolah tersebut. Guru berinisial WR ini merupakan guru honorer Bahasa Inggris yang sudah melakukan aksinya dengan 13 siswa.

"Laporan cabul guru terhadap muridnya tersebut adalah guru honorer Bahasa Inggris. Kemarin kita langsung lakukan penangkapan dan yang bersangkutan sudah diamankan di Polres Depok. Hasil keterangan guru berinisial WR sudah melakukan cabul sekitar 13 siswa di bawah umur semua. Namun baru empat yang melapor polisi. Jadi pelaksanaannya cabul di kelas, perpustakaan dan ruangan yang lain," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Argo Yuwono di Polda Metro Jaya, Jumat (8/6).

Argo mengatakan, pelaku melakukan aksi kejinya dengan mencari situasi yang sepi seperti saat aktivitas sekolah usai. "Di tempat yang sepi, dia mencari situasi sepi saat bubaran sekolah," ujarnya.

Menggunakan Kekuasaan

Kasus pencabulan anak yang terjadi di Depok tersebut, mendapat perhatian Komnas Perlindungan Anak.

Ketua Umum Komnas Perlindungan Anak Arist Merdeka Sirait mengatakan, kejahatan seksual dalam bentuk apa pun merupakan kejahatan yang sulit dideteksi karena dilakukan secara sembunyi-sembunyi.

"Itu bisa dilakukan deteksi secara dini jika dibuat mekanisme atau sistem perlindungan anak di masing- masing sekolah yang harus dimasukkan ke dalam menejemen sekolah. Itu yang bisa dilakukan," ucap Arist.

Menurut Arist, oknum guru yang melakukan aksi cabul terhadap siswanya sendiri biasanya selalu menggunakan kekuasannya sebagai guru dengan mengancam nilai siswa.

"Di Depok itu pelaku cabuli 13 siswa, dia seorang guru Bahasa Inggris. Ia melakukan bujuk rayu terhadap anak kelas 5 hingga kelas 6 SD. Di samping bujuk rayu, ada ancaman-ancaman dengan menggunakan kekuasannya atau power-nya sebagai guru untuk bisa mengancam dinaikkan nilainya atau diturunkan nilainya, dan sebagainya," ujarnya.

Terhadap kejadian tersebut, dia berharap menejemen sekolah di tingkat SD hingga SMA harus ditingkatkan. "Sekolah harus bertanggungjawab apa yang terjadi terhadap muridnya, terutama yang dilakukan oleh guru yang mengajar di tempat itu," tuturnya.

Peningkatan menejemen sekolah yang dimaksud Arist adalah pengawasan jam belajar dan pengelola sekolah. Maka dari itu CCTV juga diperlukan di setiap sekolah untuk bisa memantau aktivitas di dalam sekolah.

"Pengawasan sekolah dari menejemen sekolah itu antara lain pengawasan jam belajar dan para pengelola sekolah harus berada di situ. Itu harus dimungkinkan. Karena sulitnya mendeteksi ya diperlukan CCTV. Itu salah satu prasyarat penting untuk bisa memantau ruang gerak guru dan murid maupun pengelola sekolah," kata dia.

Sementara terhadap korban pencabulan, pihaknya mengagendakan psikososial terapi korban. "(Penanganan khusus terhadap korban), kita lakukan setelah assesment pelaku. Kita sudah ketemu pelaku di Polres. Kita dapatkan informasi dan motif yang dilakukan oleh pelaku. Maka hari ini sedang melakukan assesment," ungkapnya.

Sebelumnya WR dilaporkan oleh orangtua salah satu siswa ke Polresta Depok atas dugaan pencabulan. WR diketahui mengajar Bahasa Inggris dan pramuka di sekolah tersebut.

Sejauh ini polisi telah menerima laporan empat orang korban. Para korban kemudian dilakukan visum di RS Polri. Namun polisi belum mengumumkan hasilnya.

"Kemarin ada laporan dugaan perbuatan pencabulan yang dilakukan oleh seorang oknum guru SD di kota Depok. Jadi ada beberapa korban diantar pihak keluarga lalu kemudian kami sudah dilakukan visum di RS Polri, kemudian juga kita lakukan pemeriksaan kepada korban," kata Kapolresta Depok Kombes Didik Sugiarto di Polres Depok.

Didik menambahkan, perbuatan cabul tersangka diduga sudah berlangsung sejak tahun 2017. Polisi saat ini masih terus mendata kemungkinan adanya korban lain. (ron)

Berita terkait
0
Elon Musk Sebut Pabrik Mobil Baru Tesla Rugi Miliaran Dolar
Pabrik mobil baru Tesla di Texas dan Berlin alami "kerugian miliaran dolar" di saat dua pabrik kesulitan untuk meningkatkan jumlah produksi