Gubernur Papua Barat: Kalau Mau Bantuan Pendidikan Datang Jangan Bawa Panah dan Batu!

"Ini mereka mahasiswa datang katanya ada yang sudah membawa parang batu, berarti sudah ada rencana yang tidak baik dari awal," ujarnya.
Fasilitas yang dirusaki oleh oknum mahasiswa di Kantor Gubernur Papua Barat, Jumat (6/4). (dhy)

Manokwari, (Tagar 7/4/2018) - Gubenur Provinsi Papua Barat Dominggus Mandacan meminta pihak Kepolisian melakukan penyelidikan dan penyidikan terkait pengrusakan kantor Gubernur Papua Barat yang dilakukan sekelompok mahasiswa, Jumat (6/4) kemarin siang.

"Pengrusakan akan diserahkan ke polisi namun kantor harus tetap berjalan seperti biasa," kata di Manokwari, Papua Barat, Sabtu (7/4).

Menurutnya, pengrusakan sejumlah fasilitas kantor Gubernur sudah direncanakan. Hal itu terbukti sejumlah oknum mahasiswa yang melakukan penyerangan tersebut membawa alat tajam dan batu.

"Ini mereka mahasiswa datang katanya ada yang sudah membawa parang batu, berarti sudah ada rencana yang tidak baik dari awal," ujarnya.

Ia menyesalkan tindakan pengrusakan oleh oknum mahasiswa yang diduga karena persoalan bantuan proposal.

Menurutnya, jika benar para mahasiswa ingin mempertanyakan proses realisasi proposal bantuan pendidikan mestinya secara baik bukan datang membawa panah batu serta melakukan aksi anarkis dan pengrusakan fasilitas kantor.

"Mereka yang proposalnya belum terjawab kemudian kemungkinan

yang melakukan aksi pemukulan dan pengrusakan. Itu sebenarnya tidak kami inginkan, mereka harusnya datang baik baik. Seorang mahasiswa seharusnya memiliki pemikiran yang jauh lebih baik dari masyarakat yang ada di pedalaman," jelasnya.

Dia meminta para mahasiswa dan masyarakat agar memaklumi kondisi keuangan Provinsi Papua Barat sebab 90% anggaran Otonomi Khusus setelah dialokasikan kepada pemerintah di kabupaten/kota.

"Apabila ada persoalan alangkah baiknya masalah itu dibicarakan. Apa yang mereka harapkan, karena begitu banyak proposal Kita akan bisa mengakomodir di tahun depan atau di perubahan," pungkasnya.

Sebelumnya, sejumlah fasilitas Kantor Gubernur Papua Barat di sakit perubahannya massa yang diduga dilakukan oleh oknum mahasiswa dan masyarakat, Jumat (6/4) sekitar pukul 13.15 wit.

Sesuai kronologis yang dihimpun media ini di tempat kejadian perkara sekira pukul 08.00 wit gabungan mahasiswa dan masyarakat mendatangi kantor BPKAD dan Bagian Umum Sekda Papua Barat untuk mengecek pengajuan proposal bantuan pendidikan.

Sekitar pukul jam 08.35 wit, pembacaan nama-nama mahasiswa dan masyarakat dalam sistem kerja di kantor BPKAD. Kemudian pukul 11.30 Wit mereka merasa tersinggung dengan bahasa yang diungkap salah satu salah satu seorang staf Biro Umum yang menerima siswa pasar tingkat kalian hanya scan surat aktif kuliah, kartu mahasiswa, tanda tangan atau mungkin pakai nama orang lain

Sekitar 15 menit kemudian masih ada masyarakat mengecek nama di Biro umum karena tidak terpasang pada sistem kerja di BPKAD, maka mereka langsung melakukan aksi pengrusakan kantor tersebut.

Berapa kaca kantor menjadi sasaran amukan massa. Mereka juga menggunakan kayu dan batu untuk merusak beberapa fasilitas lain dalam gedung kantor BPKAD Papua Barat.

Aksi mereka tidak terhenti sampai disitu. Kaum intelektual muda melanjutkan pengrusakan di Kantor Biro Umum Setda Provinsi Papua Barat lantai satu induk Pemrov Papua Barat, kaca ambruk kursi dan sejumlah fasilitas kantor jadi sasaran amukan massa.

Sekitar pukul 13.28 wit Kapolres Manokwari, AKBP Adam Erwindi, SIK, bersama 1 SST Satuan Sabhara  Polres Manokwari tiba di lokasi dan melakukan pengamanan. Kehadiran ini dilengkapi satuan Brimob Polda Papua Barat, dibantu Kipan D Yonif RK 752/VYS  Kodam XVIII Kasuari untuk mengamankan TKP. (dhy)

Berita terkait
0
5 Hal yang Perlu Diperhatikan Sebelum Membeli Hunian di Sentul
Selain Bekasi dan Tangerang Selatan, Bogor menjadi kota incaran para pemburu hunian di sekitar Jakarta. Simak 5 hal ini yang perlu diperhatikan.