Google Rayakan Ultah Pelopor Film Indonesia Usmar Ismail

Google hari ini merayakan ulang tahun ke-97 Usmar Ismail, pelopor perfilman nasional. Goresan doodle menggambarkan citra salah satu karya filmnya, Tiga Dara.
Bapak film Indonesia Usmar Ismail, lahir 20 Maret 1921, wafat 2 Januari 1971. (Foto: Istimewa)

Jakarta, (Tagar 20/3/2018) - Google hari ini merayakan ulang tahun ke-97 Usmar Ismail, pelopor perfilman nasional. Goresan doodle menggambarkan citra salah satu karya filmnya, Tiga Dara.

Usmar Ismail lahir di Bukittinggi, pernah sekolah di Yogyakarta dan belajar sinematografi di Universitas California, Los Angeles, Amerika Serikat.

Ia multi bakat, seorang wartawan, prajurit, politisi, sutradara, produser, pendiri perusahaan film, pencetak bintang, memberi kesempatan dan mendidik anak muda yang berminat dalam penyutradaraan film.

Baca juga: Isidro Baldenegro Lopez, Pahlawan Lingkungan dari Meksiko

[caption id="attachment_50036" align="alignnone" width="712"] Google Doodle 20 Maret 2018 merayakan ulang tahun ke-97 Usmar Ismail, tokoh perfilman nasional[/caption]

Jejak ketokohannya bisa ditelusuri dari namanya yang mengabadi pada gedung Pusat Perfilman H Usmar Ismail di kawasan Rasuna Said, Jakarta. Di gedung tersebut juga ada sebuah ruang yang diberi nama khusus Usmar Ismail Hall, merupakan tempat pertunjukan opera, musik, dan teater.

Banyak karya filmnya, tiga di antaranya yang mencatat sejarah adalah Darah dan Doa, Lewat Djam Malam, dan Tiga Dara .

Darah dan Doa merupakan film pertama yang disutradarai, direkam, diproduksi dan didanai oleh orang Indonesia. Film ini diproduksi sekitar tahun 50an oleh Usmar Ismail. Film Darah dan Doa berhasil mencatatkan namanya sebagai pelopor perfilman tanah air. Selain itu, tanggal 30 Maret 1950 yang merupakan hari pertama pengambilan gambar film Darah dan Doa dijadikan sebagai Hari Film Nasional.

Lewat Djam Malam, film fenomenal yang juga masih merupakan karya dari produser legendaris Indonesia Usmar Ismail ini juga termasuk salah satu film tanah air yang sukses. Film ini dibuat pada tahun 1954 dan sudah direstorasi ulang pada tahun 2012, namun sayangnya Italia dan Singapura yang merestorasi film ini.

Tiga Dara merupakan film berjenis musikal pertama di Indonesia. Film karya Usmar Ismail yang tayang perdana di tahun 1957 ini cukup sukses dalam industri perfilman Indonesia. Pada 1960 film musikal Tiga Dara ini meraih penghargaan dari FFI untuk tata musik terbaik oleh Sjaiful Bachri.

Presiden Republik Indonesia Soekarno pernah menayangkan film Tiga Dara ini di istana Bogor sebagai hadiah ulang tahun untuk istrinya. Film Tiga Dara juga sempat direstorasi ulang pada tahun 2015 dan diremake pada tahun 2016. (sa)

Berita terkait
0
Tinjau Lapak Hewan Kurban, Pj Gubernur Banten: Hewan Kurban yang Dijual Dipastikan Sehat
Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar meninjau secara langsung lapak penjualan hewan kurban milik warga di Kawasan Puspiptek.