GMKI-IPNU ke Ponpes Al-Komariyah Deli Serdang Bicara Nasionalisme

GMKI-IPNU ke Ponpes Al-Komariyah Deli Serdang bicara nasionalisme dan Pancasila. Selain ke pesantren, GMKI-IPNU juga mengunjungi gereja dan pusat kebudayaan.
Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) bersama Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) bersilaturahmi dengan pimpinan Pondok Pesantren Al-Komariyah di Kotangan, Galang, Deli Serdang, Sumatera Utara, Rabu (13/12). (Foto: Dok/GMKI)

Lubuk Pakam, (Tagar, 14/12/2017) – Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) bergandengan tangan melakukan silaturahmi dengan pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Komariyah di Kotangan, Galang, Deli Serdang, Sumatera Utara, Rabu (13/12).

Acara silaturahmi tersebut merupakan salah satu rangkaian kegiatan Parade Kebangsaan GMKI-IPNU yang akan mengunjungi pondok pesantren, gereja, dan pusat kebudayaan di Sumatera Utara.

Puncak parade kebangsaan ini sedianya dihadiri langsung oleh Kepala Unit Kerja Pemantapan Ideologi Pancasila (UKP-PIP) Yudi Latief, yang akan membawakan Dialog Kebangsaan dengan tema Pancasila, Budaya, dan Ekonomi Rakyat. Puncak acara dilaksanakan berangkaian dengan Pengabdian Masyarakat Desa GMKI di Bakkara, Kabupaten Humbang Hasundutan, di tepi Danau Toba, Kamis (14/12).

Kiai Arifin, Pimpinan Pondok Pesantren Al-Komariyah, menyambut hangat kehadiran rombongan. Beliau memberi kesempatan perwakilan rombongan untuk menyampaikan tausyah kebangsaan di depan 300 santri-santriwati, dengan harapan alumni pondok pesantren nantinya akan terbuka wawasannya soal ke-Indonesiaan.

"Berorganisasilah, karena dengan begitu akan membuka wawasan tentang banyak hal. Contohlah kakanda-kakanda yang datang ini, berbakti untuk negara di tingkat nasional," kata Kiai Arifin.

[caption id="attachment_34578" align="aligncenter" width="712"] Perwakilan rombongan mendapat kesempatan menyampaikan tausyah kebangsaan di depan 300 santri-santriwati. (Foto: Dok/GMKI)[/caption]

Dalam kesempatan tersebut Ketua PW IPNU Sumatera Utara (Sumut) Muslim Pulungan menyampaikan kepada seluruh kader IPNU se-Sumatera Utara bahwa pentingnya menjaga kerukunan umat beragama dalam berbangsa di tengah masyarakat yang majemuk, khususnya di Sumatera Utara.

Sementara itu, Ketua Bidang Pendidikan dan Kebudayaan PP IPNU Ismadani Rofiul Ulya menjelaskan kepada para santri tentang pentingnya mengamalkan nilai-nilai Pancasila sejak di pondok pesantren.

"Santri ini sebenarnya sudah menjalankan nilai-nilai Pancasila sejak masuk pondok pesantren, maka sebagai santri harusnya menjadi contoh bagi masyarakat tentang pengamalan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari," ujar Ismadani.

Lebih lanjut ia menjelaskan, nilai-nilai Pancasila sudah sesuai dengan maqosidus syariah. Ismadani yakin sebagai santri yang sudah mandiri sejak dini mampu menjadi corong utama kesejahteraan rakyat sebagaimana sila kelima.

"Misalnya maqosid nomer lima hifdz maal ini sesuai dengan sila kelima tentang kesejahteraan rakyat. Di mana kesejahteraan ini biasanya diukur dari harta atau pendapatan," kata Ismadani.

Dalam kesempatan tersebut, Sekretaris Umum Pengurus Pusat GMKI, Alan Christian Singkali menyampaikan tentang pentingnya untuk terus membangun dialog lintas golongan.

"Ketika kawan-kawan santri lulus dari pondok pesantren, akan masuk ke dalam dunia nyata yang lebih kompleks persoalannya. Jadi penting mulai dari awal membangun hubungan dialog dengan semua golongan agar dapat mengartikulasi kehidupan bersosial yang substantif. Hal ini telah banyak dibuktikan oleh alumni pesantren bahkan sampai ke luar negeri," ujar Alan.

Menurut Alan, perlu untuk mengimplementasi kecintaan akan Tanah Air sebagai bagian dari iman (hubbul wathon minal iman), seperti pesan di Alkitab yang disampaikan Yeremia 29:7, usahakanlah kesejahteraan kota ke mana kamu Aku buang (tempatkan), dan berdoalah untuk kota itu kepada TUHAN, sebab kesejahteraannya adalah kesejahteraanmu.

Dalam rombongan turut serta Badan Pengurus Cabang GMKI Medan dan Pengurus Cabang IPNU Deli Serdang.

Parade Kebangsaan ini akan menjadi langkah awal bagi pembentukan Satgas Kader Inti Pancasila (Satgas KIP) yang diinisiasi oleh GMKI dan IPNU.

Selain Parade Kebangsaan ke pesantren, gereja, dan pusat kebudayaan, di waktu yang bersamaan juga dilaksanakan Pengabdian Masyarakat Desa GMKI di Humbang Hasundutan berupa penyuluhan pertanian, kesehatan, pendidikan, dan pariwisata. (yps)

Berita terkait
0
Vonis Bebas WN Malaysia Majikan Adelina Lisao Lukai Keadilan
Kemenlu katakan putusan Mahkamah Persekutuan Malaysia bebaskan terdakwa Ambika, majikan Adelina Lisao, mengecewakan dan lukai rasa keadilan