Belanja Natal Warga Australia Tahun Ini Diperkirakan Rp 818 Triliun

Warga Australia diperkirakan akan habiskan 79,8 miliar dolar Australia (Rp 818 triliun) untuk belanja sebelum dan setelah Natal 2021
Ilustrasi: Survei Roy Morgan memperkirakan warga Australia akan menghabiskan uang untuk belanja sebelum Natal sebesar 58,8 miliar dolar Australia (Rp 600 triilun) dan setelah Natal sebesar 21 miliar dolar Australia (Rp 210 triliun) (Foto: abc.net.au/indonesian - ABC News/Patrick Martin)

Oleh: Nassim Khadem

Warga Australia diperkirakan akan menghabiskan 79,8 miliar dolar Australia atau setara dengan Rp 818 triliun untuk belanja sebelum dan setelah Natal 2021.

Survei dari lembaga Australian Retailers Association (ARA) yang dilakukan bersama Roy Morgan memperkirakan warga Australia akan berbelanja sebesar 58,8 miliar dolar Australia sebelum Natal dan 21 miliar dolar Australia saat 'Boxing Day' dan setelahnya hingga 15 Januari 2022.

'Boxing Day' adalah hari saat toko-toko di Australia menggelar diskon besar-besaran, sehari setelah Natal.

Meski Pemerintah Australia memberlakukan aturan jarak antar orang 2 meter persegi di dalam ruangan, namun pengusaha ritel mengatakan aturan ini tak akan menghalangi konsumen untuk berbelanja.

Di Negara Bagian New South Wales (NSW) dengan ibu kota Sydney, misalnya, Pemerintah akan menerapkan aturan jarak 2 meter antara orang mulai 27 Desember 2021 selama satu bulan. Begitu pula dengan kewajiban 'check in' menggunakan kode QR sebelum masuk ke toko.

Paul ZahraDirut Australian Retailers Association, Paul Zahra, peningkatan jumlah kasus Covid-19 tak akan menghalangi konsumen berbelanja Natal tahun ini (Foto: abc.net.au/indonesian - ABC News/Jerry Rickard)

Paul Zahra, direktur ARA, mengatakan lonjakan kasus Covid-19 belakangan ini tidak akan menghentikan orang berbelanja langsung di toko.

"Terkait dengan Omicron, para peritel bersikap waspada tapi tidak khawatir," kata Paul kepada ABC News.

"Dengan peningkatan jumlah kasus, konsumen jadi lebih berhati-hati, dan sebagian mengambil tindakan pencegahan ekstra," jelasnya.

Menurut Paul, keamanan dan kebersihan pusat belanja menjadi protokol penting bagi konsumen dan pelaku usaha.

"Seperti yang mereka alami selama pandemi, para pengusaha akan beradaptasi dengan aturan kesehatan yang berubah," katanya.

ARA memperkirakan penjualan selama 'Boxing Day' akan naik 2,1 persen dibandingkan tahun lalu, atau naik 12,6 persen dibandingkan pra-pandemi 2019.

Australia mengalami rekor penjualan selama 'Black Friday' di bulan November lalu, meski banyak konsumen berbelanja secara online, namun masih lebih banyak yang ingin berbelanja langsung di toko.

konsumen di melbourneKonsumen memadati pusat-pusat perbelanjaan di Kota Melbourne, Australia, selama liburan Natal dan tahun baru (Foto: abc.net.au/indonesian - ABC News/Patrick Rocca)

Apa yang paling banyak diincar?

Riset dari Commonwealth Bank (CBA) pada awal bulan Desember memperkirakan konsumen Australia akan menghabiskan total uang sebesar AU$4 miliar di pertama Boxing Day.

Survei yang dilakukan 1 hingga 8 Desember, dengan melibatkan lebih dari 1.000 responden, menunjukkan 69 persen konsumen ingin belanja karena ada diskon.

CBA memperkirakan pakaian dan sepatu akan menjadi kategori barang yang paling banyak diincar oleh konsumen.

Untuk kategori barang ini, konsumen yang paling banyak berbelanja yakni perempuan berusia 18 hingga 29 tahun.

Kategori pengeluaran terbesar berikutnya diperkirakan adalah barang teknologi, elektronik, barang kebutuhan rumah tangga serta mebel.

Di kategori ini konsumen pria berusia 30 hingga 39 tahun yang akan mendominasi.

CBA menyebutkan 40% dari orang yang disurvei telah memperkirakan berapa banyak uang yang akan mereka belanjakan.

Hasil survei menemukan warga rata-rata mau menghabiskan uang hingga 557 dolar Australia, atau sekitar Rp 5,5 juta, naik 14% dibandingkan tahun lalu.

Terlepas dari peningkatan belanja online, CBA mengatakan hampir setengah konsumen Australia, yakni 41% ingin berbelanja di toko dan 28% berencana belanja online dan di toko.

"Konsumen Australia suka belanja dan senang mendapatkan diskon," ujar manajer CBA Kate Crous (Diproduksi oleh Farid Ibrahim dari artikel ABC News)/abc.net.au/indonesian. []

Black Friday dan Cyber Monday Kian Populer di Australia

Sydney Australia Batasi Pergerakan Warga Kendalikan Pandemi

Bagi Warga AS Belanja Thanksgiving Tahun Ini Lebih Mahal

Pesta Diskon Natal dan Tahun Baru 5 Mal di Jakarta

Berita terkait
Black Friday dan Cyber Monday Kian Populer di Australia
Belanja Black Friday dan Cyber Monday di Australia diperkirakan akan lebih besar dibandingkan dengan diskon Natal
0
Hasil Pertemuan AHY dan Surya Paloh di Nasdem Tower
AHY atau Agus Harimurti Yudhoyono mengaku sudah tiga kali ke Nasdem Tower kantor Surya Paloh. Kesepakatan apa dicapai di pertemuan ketiga mereka.