Gibran Rakabuming Calon Wali Kota Solo Jadi Polemik

Pencalonan anak sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka pada Pilkada Surakarta 2020 menjadi polemik.
Putra Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka saat tiba untuk melakukan pertemuan tertutup dengan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri di kediaman Megawati di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta, Kamis, 24 Oktober 2019. (Foto: Antara/Aprillio Akbar)

Jakarta - Pengamat politik dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta Agus Riwanto mengatakan rencana pencalonan anak sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka pada Pilkada Surakarta 2020 tidak menyalahi aturan, meski DPC PDIP Surakarta sudah memiliki calon tunggal.

Ada pihak yang mendukung Achmad Purnomo dan ada yang mendukung Gibran.

"Kalau dari aspek hukum tidak ada aturan yang dilanggar, dalam AD/ART PDIP tidak diatur secara eksplisit mengenai pencalonan pada Pilkada," katanya di Solo, Jateng, Senin, 28 Oktober 2019, seperti diberitakan Antara.

Pencalonan, kata Agus, bisa dilakukan melalui rekomendasi Dewan Pengurus Cabang (DPC), Dewan Pengurus Daerah (DPD), mau pun Dewan Pengurus Pusat (DPP).

Meski demikian, lanjutnya, jika dilihat dari etika politik pencalonan harus dilakukan secara elegan. Menurutnya, setiap pihak yang ingin mencalonkan diri, harus memiliki tata krama dan kemampuan membaca dalam berpolitik.

"Kalau tiba-tiba pencalonan lewat DPP kan tidak elok. Walau pun semua harus lewat persetujuan DPP tetapi kan permainan politik dan mekanisme perjuangan ada di bawah," kata Agus. 

Pencalonan Gibran, Lanjut Agus, tidak melalui DPC melainkan langsung lewat rekomendasi DPP akan memecah konflik.

Saat ini DPC PDIP Surakarta sudah mengusung calon tunggal pasangan Achmad Purnomo dan Teguh Prakoso. Menurutnya, jika tiba-tiba Gibran masuk dengan mengantongi rekomendasi DPP dan menjadi pesaing Achmad Purnomo akan menciptakan dua kubu.

"Ada pihak yang mendukung Achmad Purnomo dan ada yang mendukung Gibran. Ini membuat tidak nyaman konstituen. Padahal kalau konflik pecah tidak akan menguntungkan PDIP secara komunikasi politik," ucapnya.

Oleh karena itu, kata dia, idealnya jika memang DPP memberikan rekomendasi kepada Gibran, maka harus ada komunikasi antaranya DPP dengan DPC.

Ia mengatakan, ada kemungkinan keinginan Gibran untuk mencalonkan diri menjadi peserta Pilkada Surakarta, karena mekanisme seleksi pencalonan oleh PDIP dianggap tertutup.

"Kondisi ini membuat kelompok tertentu (yang tidak dilibatkan dalam seleksi pencalonan, red) perlu mencari calon lain," ujarnya.

Secara perbandingan, kata dia, Achmad Purnomo mau pun Gibran memiliki keunggulan masing-masing. 

Menurut Agus, dari sisi kerja sosial Achmad Purnomo lebih unggul karena sudah terlihat saat mendampingi FX Hadi Rudyatmo sebagai Wakil Wali Kota Surakarta, sedangkan Gibran lebih unggul dari sisi popularitas khususnya di kalangan milenial.

"Tetapi kan di situ banyak yang dinilai, di antaranya figurnya bagaimana, kapabilitas seperti apa. Jadi dua-duanya saya melihat sama kuat," katanya. []

Berita terkait
Gibran Bagikan Baju Bergambar Jokowi-Prabowo di Ponpes
Gibran Rakabuming Raka membagikan sebuah baju bergambarkan Jokowi dan Prabowo Subianto, kepada santri.
Tatap Wali Kota Solo, Gibran Temui Megawati
Gibran Rakabuming pagi ini kedapatan tengah mengunjungi rumah Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
Gibran Maju Lewat PDIP, Wakil Wali Kota Solo Mundur
Putra Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka memastikan akan tetap mendaftar sebagai bakal calon Wali Kota Solo
0
David Beckham Refleksikan Perjalanannya Jadi Pahlawan untuk Inggris
David Beckham juga punya tips untuk pesepakbola muda, mengajak mereka untuk menikmati momen sebelum berlalu