Gerindra Sebut Pernyataan PKS Jabar Tidak Mewakili Tim Pemenangan Asyik

Gerindra sebut pernyataan PKS Jabar tidak mewakili tim pemenangan Asyik. "Pernyataan Nur Supriyanto tidaklah mewakili tim pemenangan Asyik, meski demikian kami menghormati sikap dan langkah tersebut,” ujar Mulyadi.
Partai Gerindra Jawa Barat melalui Ketua DPD Mulyadi. (Foto: Dok/Tim Dokumentasi Partai Gerindra)

Bandung, (Tagar 5/7/2018) – Partai Gerindra Jawa Barat (Jabar) melalui Ketua DPD Mulyadi menegaskan, meski partai koalisinya Partai Keadilan Sejahtera (PKS) telah menyatakan pasangan Ridwan Kamil-UU Ruzhanul Ulum menang atas pasangan Sudrajat-Ahmad Syaikhu sesuai hasil perhitungan sementara Real Count KPUD dan penghitungan urut C1, Gerindra masih akan menunggu penghitungan tim pemenangan gabungan dan hasil akhir penghitungan resmi KPU.

Hal itu disampaikan Mulyadi menanggapi pernyataan pers PKS Jabar, yang menyatakan hasil penghitungan C1 oleh timnya sama dengan penghitungan sementara KPUD Jabar yang menunjukkan keunggulan Ridwan Kamil-UU Ruzhanul Ulum.

"Pernyataan pers Ketua PKS Jawa Barat, Nur Supriyanto, yang merilis hasil perhitungan suara tidaklah mewakili tim pemenangan Asyik, melainkan atas nama PKS Jawa Barat. Meski demikian, kami menghormati sikap dan langkah tersebut,” ujar Mulyadi.

Dia menyebutkan, saat ini tim pemenangan gabungan belum selesai merekap hasil suara, masih mengumpulkan data C1 dari seluruh TPS di Jawa Barat. Tahapan yang sedang dilakukan adalah merekap perolehan suara dari setiap kabupaten dan kota.

“Tim pemenangan Asyik akan tetap menjunjung tinggi demokrasi dan menaati konstitusi. Karena itu, kami bersikap tetap menunggu hasil pengumuman KPUD Jawa Barat pada 9 Juli 2019 mendatang," tegas Mulyadi selaku Ketua DPD Gerindra Jawa Barat.

Meski demikian, menurut dia, pihak Gerindra tidak akan hanya menerima keputusan hasil penghitungan dari KPU Jawa Barat jika nantinya hasil penghitungan PUD dan C1 ada ketidakcocokan.

"Tim pemenangan gabungan baru akan bersikap dan menentukan langkah selanjutnya apabila terjadi ketidakcocokan perolehan suara antara versi pengumuman KPUD dengan rekapitulasi versi C1 asli yang dimiliki Tim Gabungan," tegas Mulyadi, Kamis (5/7).

Dalam kesempatan itu, Mulyadi juga mengajak masyarakat Jawa Barat pendukung pasangan Asyik agar tetap menunggu hasil dan pengumuman resmi serta tetap menjaga ketertiban demokrasi dan menghormati konstitusi.

Wajar

Pengamat politik dari Universitas Padjajaran (Unpad) Firman Manan menyatakan, apa yang dilakukan Gerindra tersebut merupakan hal wajar. Menurutnya, meski Gerindra-PKS merupakan partai yang berkoalisi, namun bukan berarti perbedaan pendapat tidak ada. Pasalnya, mereka tidak berada di bawah satu garis komando.

"Ya patut dihormati saja pernyataan dari Ketua DPD Gerindra yang masih menunggu pengumuman KPUD, karena memang penetapan pemenang resmi merupakan kewenangan KPUD yang dilakukan melalui rekapitulasi berjenjang secara manual,” ujar Firman Manan.

Firman mengemukakan, sikap berbeda dari partai-partai pengusung Asyik juga sesuatu yang lumrah. “Karena mereka tidak berada di bawah satu garis komando. Masing-masing partai punya otoritas untuk menyatakan sikap, termasuk dimungkinkan mempunyai strategi yang berbeda dalam merespons hasil Pilgub Jabar," papar Firman Manan. (rian)

Berita terkait