Jakarta - Politisi Partai Gerindra, Bambang Haryo Soekartono, mengatakan pemerintah telah menyia-nyiakan kesempatan untuk membantu rakyat menghadapi kesulitan ekonomi akibat wabah Covid-19. BHS, sapaan akrabnya, mengatakan bahwa akibat pemerintah tak kunjung menurunkan harga bahan bakar minyak dampaknya sangat besar, terlebih menurutnya saat ini harga minyak dunia sangat murah. “Pemerintah seperti tidak berdaya mengendalikan harga BBM dan membiarkan manajemen Pertamina saat ini sangat lemah dan tidak profesional,” kata BHS kepada Tagar, Minggu, 17 Mei 2020.
Anggota Komisi VI DPR periode 2014-2019 ini menyayangkan pemerintah, khususnya Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), yang tidak mampu mengendalikan PT Pertamina (Persero) agar segera menurunkan harga BBM. “Padahal, masyarakat dan pelaku usaha di dalam negeri seharusnya bisa memanfaatkan harga BBM murah, khususnya solar, seiring dengan merosotnya harga minyak dunia untuk melindungi usahanya agar tidak hancur, tetapi itu tidak dilakukan Pertamina dan pemerintah terkesan apatis akan kondisi ini,” ucap BHS.
Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Jawa Timur ini menjelaskan bahwa harga minyak mentah dunia sempat turun drastis sejak bulan lalu hingga sampai saat ini. Menurutnya, harga minyak mentah Brent untuk kontrak Juni anjlok ke bawah US$20 per barel, sementara minyak West Texas Intermediate (WTI) US$12 per barel, bahkan sempat di bawah 0 dollar AS per barel.
"Harga minyak dunia sebenarnya sudah turun sejak awal tahun ini akibat permintaan industri anjlok setelah merebaknya wabah Covid-19 di Wuhan. Revaluasi harga BBM harus diprioritaskan untuk solar, baik yang disubsidi maupun non subsidi, sebab bahan bakar ini digunakan secara luas oleh sektor industri, transportasi, perikanan, pariwisata, pembangkit listrik, dan UMKM, " ujar dia
Ia menekankan, apabila harga solar murah, dampaknya akan sangat besar bagi perekonomian. Ia mengutarakan jika harga turun, maka dunia usaha terbantu untuk bertahan hidup menghadapi dampak corona, sehingga bisa menggerakkan kembali ekonomi mi dan mencegah PHK massal.
Ia justru menilai kebijakan Pertamina yang memberikan diskon berupa cashback pembelian Pertamax Series tidak produktif dan membohongi publik. “BBM Pertamax lebih ditujukan untuk orang mampu, buat apa diskon. Masyarakat saat ini butuh harga BBM yang transparan dan berdampak luas bagi ekonomi, yakni harga solar yang murah,” tutur BHS. []