Gencatan Senjata Israel dan Hamas dengan Pembebasan Sandera dan Tahanan

Menurut kesepakatan, 50 perempuan dan anak-anak yang diculik dari Israel oleh Hamas pada 7 Oktober 2023 lalu akan dibebaskan
Kendaraan militer Israel bermanuver di dekat perbatasan Israel setelah meninggalkan Gaza, selama gencatan senjata sementara antara Hamas dan Israel, di Israel, 24 November 2023. (Foto: voaindonesia.com/REUTERS/Amir Cohen)

TAGAR.id - Gencatan senjata empat hari antara Israel dan Hamas mulai berlaku pada Jumat (24/11-2023) pukul 07.00 waktu setempat (pukul 12.00 WIB). Gencatan tersebut diperkirakan akan diikuti pembebasan puluhan sandera yang ditawan Hamas dan 150 warga Palestina yang ditahan Israel.

Gencatan itu mencakup gencatan senjata komprehensif di bagian utara dan selatan Gaza. Hal ini dikatakan oleh juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar, Majed Al-Ansari, kepada wartawan di Doha sebelumnya.

Menurut kesepakatan, 50 perempuan dan anak-anak yang diculik dari Israel oleh Hamas pada 7 Oktober 2023 lalu akan dibebaskan sebagai pertukaran bagi 150 perempuan dan anak-anak Palestina yang dipenjarakan di Israel.

Tiga belas sandera akan dibebaskan dari Gaza pada hari Jumat, dan kelompok sandera tambahan akan dibebaskan setiap hari selama gencatan senjata hingga total 50 orang bebas.

tentara israelSeorang tentara Israel di dekat perbatasan Israel setelah meninggalkan Gaza, selama gencatan senjata sementara antara Hamas dan Israel, di Israel, 24 November 2023. (Foto: voaindonesia.com/REUTERS/Amir Cohen)

“Kami semua berharap gencatan ini akan mengarah pada kesempatan bagi dimulainya tugas yang lebih luas untuk mencapai gencatan permanen,” kata Al-Ansari.

Atas permintaan pemerintah Israel, para pakar mengenai penganiaya anak dari Institut Haruv Yerusalem telah mengembangkan pedoman mengenai bagaimana tentara Israel harus menangani anak-anak di bawah umur begitu mereka dibebaskan dari Gaza.

Israel telah menerima daftar awal para sandera yang akan dibebaskan dari Gaza pada hari Jumat, kata kantor perdana menteri Israel hari Kamis.

“Otoritas terkait sedang memeriksa detail daftar itu dan sekarang ini sedang berhubungan dengan seluruh keluarga,” kata kantor perdana menteri dalam sebuah pernyataan.

Berdasarkan kesepakatan itu, Israel akan menghentikan untuk sementara serangan-serangannya terhadap Gaza selama empat hari. Selain itu, Hamas mengukuhkan di saluran perpesanan Telegram bahwa serangan-serangan dari pasukannya juga akan dihentikan untuk sementara.

Israel mengatakan jeda pertempuran selama empat hari akan diperpanjang ekstra satu hari untuk setiap 10 sandera tambahan yang dibebaskan Hamas. Juru bicara Qatar mengatakan Doha berharap akan memperantarai kesepakatan lainnya untuk membebaskan lebih banyak sandera dari Gaza pada hari keempat gencatan senjata. Komite Palang Merah Internasional mengatakan akan membantu pembebasan apa pun.

Ke-50 sandera itu semula diperkirakan akan dibebaskan pada hari Kamis. Penasihat keamanan nasional Israel, Tzachi Hanegbi, mengatakan dalam sebuah pernyataan Rabu malam bahwa perundingan masih terus berlangsung dan sandera-sandera awal yang ditawan Hamas di Gaza tidak akan dibebaskan setidaknya hingga Jumat.

Tidak satu pun identitas mereka yang dibebaskan telah diungkapkan, tetapi para pejabat AS mengatakan mereka yakin beberapa dari sembilan orang Amerika yang diduga disandera Hamas akan termasuk yang dibebaskan. (uh/ab)/voaindonesia.com/VOA. []

Berita terkait
Negara-negara Arab Minta Gencatan Senjata Israel dan Hamas Harus Diperpanjang
Gencatan senjata tersebut harus diperpanjang dan menjadi langkah pertama menuju penghentian penuh permusuhan