TAGAR.id, Jakarta - Sedikitnya 39.000 orang telah tewas di Turki dan Suriah sejak gempa bumi pekan lalu (6 Februari 2023). UNICEF mengatakan jumlah korban tewas terakhir akan menjadi "angka yang mengerikan".
Organisasi Kesehatan Dunia PBB (WHO) pada hari Selasa, 14 Februari 2023, mengatakan bahwa gempa bumi mematikan di Turki dan Suriah merupakan bencana alam terburuk di kawasan itu dalam seratus tahun terakhir.
"Kami menyaksikan bencana alam terburuk di wilayah Eropa selama satu abad. Kami masih mempelajari besarnya bencana ini. Kerugian yang sebenarnya belum diketahui," kata Direktur Regional WHO untuk Eropa Hans Kluge dalam sebuah konferensi pers.
Turki adalah salah satu dari 53 negara yang terdaftar di WHO wilayah Eropa, sementara negara tetangganya, Suriah, berada di wilayah Mediterania Timur.
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, mengatakan bahwa jumlah korban tewas di negaranya telah meningkat menjadi 35.418 orang.
Kelompok penyelamat sukarelawan Pertahanan Sipil Suriah, yang juga dikenal dengan nama The White Helmets, mengatakan jumlah korban tewas telah mencapai 2.166 orang di daerah yang dikuasai oposisi, sementara Kementerian Kesehatan Suriah mengatakan 1.414 orang tewas di daerah yang dikuasai pemerintah.
Angka-angka terbaru ini membuat total korban tewas dalam bencana ini menjadi sedikitnya 39.000 orang.
UNICEF: Lebih dari tujuh juta anak terdampak
Badan PBB untuk anak-anak, UNICEF, mengatakan bahwa lebih dari tujuh juta anak telah terdampak oleh gempa bumi di Turki-Suriah dan menyatakan kekhawatirannya terhadap ribuan lainnya yang telah meninggal dunia.
"Di Turki, jumlah total anak-anak yang tinggal di 10 provinsi yang dilanda dua gempa bumi adalah 4,6 juta anak. Di Suriah, 2,5 juta anak terkena dampaknya," kata juru bicara UNICEF James Elder kepada para wartawan di Jenewa.
"UNICEF khawatir ribuan anak telah tewas," kata Elder, seraya memperingatkan bahwa "bahkan tanpa jumlah yang diverifikasi, jelas sekali bahwa jumlah tersebut akan terus bertambah."
Mengingat jumlah korban tewas yang terus meningkat, Elder mengatakan bahwa "banyak sekali anak-anak yang kehilangan orang tua akibat gempa bumi dahsyat ini." [bh/ha (AFP, AP, Reuters, dpa)]/dw.com/id. []